Kopassus kalahkan pasukan komando Korea Selatan di medan bersalju
Merdeka.com - Latihan pasukan komando Korea Selatan mengundang decak kagum dunia. Pasukan ini berlatih di dalam sungai es yang membeku. Pasukan Batalyon 707 tersebut juga melakukan latihan serangan di tengah cuaca buruk dan hawa dingin yang sangat menusuk.
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD rupanya rutin melakukan latihan dengan pasukan khusus Korea Selatan. Biasanya mereka berlatih bersama di Training Site 47-Kwangju. Sebuah area latihan untuk latihan antiteror dengan fasilitas sangat lengkap. Di sini ada sebuah pesawat Boeing 747, kereta api, bus, gedung perkantoran dan bank. Semuanya untuk latihan pembebasan sandera dan pertempuran jarak dekat.
-
Gimana cara orang Korea melawan panas? Orang Korea memiliki kebiasaan menikmati hidangan panas saat musim panas mencapai puncaknya. Samgyetang, sup ayam ginseng, menjadi menu wajib pada tiga hari terpanas antara Juli dan Agustus. Ini membantu mereka mengeluarkan keringat dan membiarkan sistem pendingin tubuh bekerja dengan optimal.
-
Siapa yang beradaptasi dengan iklim dingin? Manusia modern bermigrasi keluar dari Afrika sekitar 70.000 tahun lalu, dan hampir semua orang yang saat ini tinggal di luar benua itu diperkirakan merupakan keturunan dari para pionir awal tersebut.
-
Bagaimana menikmati salju di Korea Selatan? Destinasi wisata Jisan Ski Resort terletak nggak jauh dari Ibukota Seoul, hanya 40 menit jika ditempuh dengan mobil. Di sana, kamu bisa bermain ski sepuasnya, dan bahkan ada petugas yang akan memandumu.
-
Bagaimana manusia bisa bertahan hidup di kondisi panas ekstrem? 'Suhu yang merata antara 40 hingga 50 derajat Celsius (104 hingga 122 derajat Fahrenheit), bahkan dengan ekstrem harian yang lebih tinggi, serta tingkat kelembaban yang sangat tinggi, pada akhirnya akan membuat manusia dan spesies lain tidak mampu bertahan hidup.' Hal ini disebabkan oleh keterbatasan fisiologis mamalia untuk menghilangkan panas melalui keringat, yang menjadi mekanisme utama manusia dalam mendinginkan tubuh.
-
Bagaimana kumbang gelap bertahan hidup di suhu -100 derajat Fahrenheit? Ketika membeku dan kemudian mencair, kumbang ini bisa langsung kembali berjalan. Hal ini karena kumbang ini menghasilkan xylomannan, sebuah zat anti beku berbahan dasar gula yang memungkinkan mereka bertahan hidup pada suhu serendah 19 derajat Fahrenheit.
-
Bagaimana nenek moyang beradaptasi dengan suhu dingin? Penelitian selama dua dasawarsa terakhir menunjukkan variasi DNA dalam massa lemak dan gen FTO yang terkait dengan obesitas dikaitkan dengan berkurangnya kapasitas pembangkitan panas dari sekumpulan sel lemak manusia.
TNI merasa perlu mengirimkan prajurit Kopassus berlatih di Korea Selatan. Meski jagoan perang hutan dan berasal dari daerah tropis, pasukan elite ini juga harus mampu bertempur di daerah bersalju dan wilayah ekstrem lainnya.
Pada awalnya pasukan Kopassus yang datang sempat kedinginan saat tiba di Korea Selatan. Namun dalam beberapa hari, mereka segera bisa menyesuaikan diri karena gemblengan dan fisik yang kuat.
Cuaca dingin tak lagi jadi halangan. Bahkan ketika ada latihan fisik berupa lomba lari menuju bukit dengan pasukan Korea, prajurit Kopassus bisa menang dan mencapai puncak lebih dulu. Hal ini membuktikan kemampuan Kopassus yang tinggi.
Kisah ini dimuat dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara dan diterbitkan R&W.
"Salah satu latihan yang unik dan berbahaya bagi Kopassus adalah terjun di permukaan salju yang mengeras. Jika tidak ada salju, tanahnya merupakan tanah lunak sehingga ketika mengeras tertutup salju timbul crack (rekahan) di permukaannya dengan pinggiran setajam pisau. Mendarat di permukaan seperti ini adalah hal baru untuk Kopassus. Sehingga untuk menghindari salah mendarat mereka harus berhati-hati sambil memilih permukaan salju," kata Letkol IGP Danny Karya yang pernah mengikuti latihan di bawah nol derajat celcius ini.
Selama latihan dengan Korea Selatan, ada juga aturan yang cukup unik. Yaitu keharusan mencari selongsong peluru setelah latihan menembak. Hal ini disebabkan Korea Selatan khawatir adanya penyelundupan amunisi ke Korea Utara.
Nah, mencari selongsong di salju mungkin mudah karena meninggalkan lubang. Tetapi berbeda jika berlatih di gedung-gedung atau perkantoran. Masalahnya, sebelum semua selongsong ditemukan, semua prajurit tak boleh pulang. Kadang usaha pencarian ini baru selesai lewat tengah malam.
"Untuk Korea Selatan yang kondisi politiknya mengharuskan mereka untuk waspada, memang merupakan tempat berlatih yang baik untuk menajamkan kemampuan prajurit Kopassus."
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meraih baret merah dan brevet komando, simbol kebanggaan unit ini, bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.
Baca SelengkapnyaAcara yang diikuti oleh lebih dari 43.000 peserta dari 150 negara, peserta turut tinggal di tenda-tenda perkemahan.
Baca SelengkapnyaKorsel Evakuasi Seluruh Peserta Jambore Dunia Antisipasi Dampak Topan Khanun
Baca SelengkapnyaKirim Tim ke Korsel, Menpora Pastikan Kontingen Pramuka Indonesia Sehat di Tengah Cuaca Panas
Baca SelengkapnyaAntisipasi dampak dari Topan Khanun. Mereka dipindahkan ke Asrama Wonkwang University.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un memimpin langsung operasi militer untuk mengevakuasi ribuan orang yang terisolasi akibat banjir di Korea Utara.
Baca Selengkapnyaerbagai macam misi dijalankan Kopassus, dimulai dari operasi-operasi militer di awal kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPensiunan anggota Kopassus ini mengenang perjuangannya menaklukan puncak tertinggi dunia demi mengibarkan bendera merah putih.
Baca SelengkapnyaBerikut momen langka saat taruna Akmil berlatih di hutan dengan perbekalan seadanya.
Baca SelengkapnyaKopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca SelengkapnyaVideo merekam calon prajurit Kopassus lakukan longmarch dari Jawa Barat ke Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTNI AL memberikan brevet kehormatan kepada Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Hasan.
Baca Selengkapnya