Kopda Muslimin Diultimatum Segera Menyerahkan Diri, Hukuman Menanti
Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) TNI Jenderal Dudung Abdurrachman meminta Pangdam IV Diponegoro dan Polda Jateng untuk segera memburu Kopda Muslimin, otak pelaku penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari. Dia meminta penyelidikan kasus penembakan tersebut ditangani secara transparan.
"Ini kan oknum, suaminya masih dalam proses pencarian, saya sudah perintahkan Pangdam Diponegoro dan koordinasi dengan Kapolda Jateng," kata Dudung di Polda Jateng, Senin (25/7).
Terkait keberadaannya, kemungkinan saat ini Kopda Muslimin sudah tidak berada di wilayah Jawa Tengah lagi. Untuk itu pihaknya menginstruksikan pencarian Kopda Muslimin dipercepat.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Apa yang sedang dilakukan Kompolnas terkait kasus pembunuhan Vina? Kompolnas akan mengecek bagaimana proses penangan kasus yang dimulai dari Polres Cirebon Kota. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turun tangan untuk meminta klarifikasi ke Polda Jawa Barat (Jabar) terkait viral pengakuan tersangka kasus pembunuhan terhadap Vina dan kekasihnya, Eky yang jadi korban salah tangkap.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
"Kemungkinan sudah ada di tempat lain. Tim dari Puspomad, Pasintel mungkin bisa lakukan pencarian secara cepat," ungkapnya.
Dia meminta Kopda Muslimin dihukum jika memang terbukti bersalah. Maka dari itu penanganan kasus ini akan berjalan secara transparan.
"Kita transparan. Bagi anggota yang misalnya betul bersalah akan dihukum dengan seberat-beratnya," ujarnya.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan tim gabungan TNI-Polri saat ini masih memburu Kopda Muslimin yang menghilang sejak istrinya ditembak oleh orang tak dikenal. Bila Kopda Muslimin tidak segera menyerahkan diri, petugas mengaku tak segan melakukan tindakan tegas.
"Kita masih kembangkan kepada pesuruhnya, suami korban. Tim masih berusaha mengungkap. Saya imbau kepada suami korban yang masih dalam pencarian untuk segera menyerahkan diri, sebelum tim melakukan tindakan tegas," kata Ahmad Luthfi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar terakhir, Koptu HB sudah diperiksa. Tetapi hingga kini status hukum terhadapnya masih mengambang.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini mencoret nama TNI AD di masyarakat. Untuk itu pelaku harus ditindak berat.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaDudung menambahkan, ia tidak keberatan jika ada lembaga lain yang meminta peradilan koneksitas. Ia justru mendorong hal tersebut.
Baca SelengkapnyaBerkas tiga TNI itu ditargetkan rampung akhir bulan September 2023.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaPomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur
Baca SelengkapnyaKompolnas sudah membentuk dua tim untuk mengungkap kasus penembakan dilakukan AKP Dadang Iskandar.
Baca SelengkapnyaKompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca SelengkapnyaListyo meminta agar kasus tersebut ditangani hingga tuntas dan ditangani secara profesional dan transparan.
Baca Selengkapnya