Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kopi Merapi cita rasa dari masa kolonial Belanda

Kopi Merapi cita rasa dari masa kolonial Belanda Kopi di lereng Gunung Merapi. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Dahulu kopi Merapi dikenal dengan nama kopi menir. Bentuk biji kopinya yang kecil-kecil menjadi alasan warga sekitarnya menamainya sebagai kopi menir. Awalnya, tanaman kopi di lereng Gunung Merapi diperkenalkan sejak masa kolonial Belanda.

Orang-orang Belanda mencoba menanam pohon kopi disekitar lereng Merapi yang memiliki hawa sejuk. Meskipun sudah diperkenalkan sejak zaman kolonial Belanda, namun Kopi Merapi tak banyak dikenal oleh masyarakat. Baru beberapa tahun belakangan ini, masyarakat mengenal adanya Kopi Merapi.

Meskipun sudah dikenal sejak zaman kolonial, namun warga sekitar lereng Gunung Merapi mulai menanam secara intensif kembali pada tahun 1984. Kopi yang ditanam berjenis Robusta. Sedangkan kopi Arabika mulai dikembangkan di lereng Gunung Merapi pada tahun 1992.

Di lereng Gunung Merapi, para petani lebih banyak menjual hasil panennya dalam bentuk mentah atau biji basah. Hal ini membuat penghasilan dari menanam kopi menjadi tak maksimal.

Di tahun 2004, seorang warga bernama Sumijo mencoba membuat rintisan Koperasi Usaha Bersama (KUB) yang diberi nama Kebun Makmur. KUB didirikan untuk menyiasati agar harga kopi yang dijual para petani supaya harganya stabil dan tak dimainkan oleh para tengkulak.

"Di tahun 2004 kami di KUB Kebun Makmur mencoba untuk meningkatkan nilai ekonomis dari Kopi Merapi. Berbagai inovasi pernah kami lakukan supaya harga Kopi Merapi bisa mengalami peningkatan nilai ekonomis. Akhirnya pilihan jatuh untuk pembuatan kopi kemasan atau siap saji. KUB kemudian mencoba menjual biji kopi kering maupun kopi serbuk dalam bungkus kiloan dan sachet. Baik kopi Merapi jenis Arabika maupun Robusta," tutur Sumijo.

kopi di lereng gunung merapi

Kopi di lereng Gunung Merapi ©2017 Merdeka.com

Selain membuat berbagai olahan produk kopi, Sumijo juga membuat sebuah warung Kopi Merapi di daerah Cangkringan. Pada 17 November 2012, Sumijo dan Sukirah istrinya, secara resmi membuka warung kopi Merapi di Dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman.

Sumijo menjelaskan konsep yang diusung di warung Kopi Merapi miliknya adalah tradisional. Artinya cara pengolahan biji kopi semua dengan cara tradisional nenek moyang jaman dulu.

Kopi Merapi sendiri dibangun di kaki Gunung Merapi dan di sekitarnya masih terdapat pasir bekas material vulkanik erupsi 2010 lalu. Batu-batu besar pun ada disekitar warung. Sembari menikmati kopi, pengunjung dapat melihat langsung panorama Gunung Merapi yang pada tahun 2010 lalu meletus cukup besar. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencicipi Seduhan Kopi Besemah, Dibuat Melalui Proses Tradisional dengan Cita Rasa yang Khas
Mencicipi Seduhan Kopi Besemah, Dibuat Melalui Proses Tradisional dengan Cita Rasa yang Khas

Dulunya jenis kopi ini menjadi favorit Ratu Belanda yang diproduksi khusus dari biji kopi terbaik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Perkebunan dan Pengolahan Kopi Van Dillem Era Kolonial Belanda di Trenggalek
FOTO: Melihat Perkebunan dan Pengolahan Kopi Van Dillem Era Kolonial Belanda di Trenggalek

Kopi Van Dillem yang berlokasi di Agrowisata Dilem Wilis, Trenggalek ini merupakan peninggalan kolonial Belanda yang sudah ada sejak tahun 1928.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Warung Kopi Ake, Nikmatnya Pengalaman Ngopi dengan Suasana Jadul di Belitung
Berkunjung ke Warung Kopi Ake, Nikmatnya Pengalaman Ngopi dengan Suasana Jadul di Belitung

Ngopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Baca Selengkapnya
Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878
Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878

Ini jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.

Baca Selengkapnya
Intip Pembuatan Gula Kelapa di Borobudur yang Unik, Pakai Cara Tradisional
Intip Pembuatan Gula Kelapa di Borobudur yang Unik, Pakai Cara Tradisional

Wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan gula kelapa secara tradisional

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kafe Nostalgia di Serang, Suasananya Khas Rumah Nenek
Mengunjungi Kafe Nostalgia di Serang, Suasananya Khas Rumah Nenek

Kafe ini tak sekedar tempat bersantai untuk menikmati kopi dan aneka makanan minuman lezat, namun juga jadi ruang untuk membangkitkan memori di masa silam

Baca Selengkapnya
Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur
Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur

Salah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage.

Baca Selengkapnya
Kopi Priangan Merajai Pasaran Eropa
Kopi Priangan Merajai Pasaran Eropa

Sejarah kopi Priangan merajai pasar Eropa. Namun di Tanah Air meninggalkan kesengsaraan.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Toko Jamu Cap Nyonya So di Cirebon yang Legendaris, Sudah Ada sejak 1815
Cerita di Balik Toko Jamu Cap Nyonya So di Cirebon yang Legendaris, Sudah Ada sejak 1815

Jamu ini menawarkan resep asli Tiongkok warisan zaman dulu.

Baca Selengkapnya
Menyeruput Kopi Kawa Daun, Cita Rasa Olahan Daun Kopi Khas Sumatra Barat
Menyeruput Kopi Kawa Daun, Cita Rasa Olahan Daun Kopi Khas Sumatra Barat

Olahan kopi unik khas Sumatra Utara ini menggunakan bahan dasar daun kopi robusta.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak Perkebunan Teh di Gunung Dempo, Komoditas Lokal yang Mendunia
Rekam Jejak Perkebunan Teh di Gunung Dempo, Komoditas Lokal yang Mendunia

Kebun teh ini sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Melihat Pembuatan Kopi yang Masih Eksis di Lebak, Warisan Kejayaan Abad ke-19
Melihat Pembuatan Kopi yang Masih Eksis di Lebak, Warisan Kejayaan Abad ke-19

Jika dilihat sejarahnya, kopi Lebak sudah mulai ada sejak tahun 1834. Ketika itu, pemerintah Belanda membudidayakannya secara masif di wilayah Rangkasbitung.

Baca Selengkapnya