Kopral Bagyo: Pemimpin itu jangan karbitan!
Merdeka.com - Tidak semua orang suka dan tertarik untuk bicara politik. Begitu juga dengan Kopral Subagyo Lelono. Dirinya enggan berkomentar banyak tentang perpolitikan nasional yang menghangat di bangsa ini.
Namun demikian, Kopral langka asal Solo itu berpendapat bahwa orang yang ingin menjadi pemimpin atau pejabat itu harus dari awal terbiasa akrab dengan semua lapisan masyarakat. Dengan berbagai profesi, lebih-lebih rakyat kalangan bawah.
Ketika ditanya seputar nama Mantan Wali Kota Joko Widodo (Jokowi), menurut Kopral Bagyo, sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sudah terbiasa dengan hidup sederhana. Jadi, jika Jokowi di Jakarta blusukan ke kampung-kampung, adalah bukan hal yang aneh.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Kolonel Bambang menolak jadi jenderal? Bambang menolak menerima begitu saja pangkat jenderal dari presiden, tanpa prosedur yang berlaku. Itu justru akan membuatnya dicemooh oleh sesama perwira dan merusak sistem yang berlaku.
-
Kenapa Jokowi tidak menyalami Try Sutrisno? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Apa yang dilakukan Kopral Kepala? Mengutip video dari akun Instagram @infokomando.official, Kamis (4/7) seorang Kopka yang diketahui akrab disapa Kopking mengecek kondisi barak prajurit Tamtama.'Wih Kopking sidak langsung barak tamtama 😎Rare video ini, Danbarak menyala.... 🔥,' tulis unggahan.
-
Kenapa Gibran tidak menjawab pengaruh Jokowi di Bali? 'Iya itu biar warga yang menilai yah,' imbuhnya.
"Pemimpin itu jangan karbitan (polesan)," kata Kopral Bagyo saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Selasa (19/3).
Adapun maksud 'karbitan' menurut Kopral kelahiran Banyuwangi ini, dia melihat calon-calon kepala daerah yang diusung PDIP dan meminta bantuan Jokowi. Jokowi dijadikan sebagai juru kampanye dan alat pendongkrak perolehan suara.
Hal ini terjadi misalnya pilkada di Jawa Barat, Sumatera Utara dan pilkada Jawa Tengah untuk waktu yang akan datang.
"Kalau lainnya kan karbitan, hanya mendompleng ketenaran Pak Jokowi," ungkap Kopral Bagyo.
Yang perlu diketahui untuk menjadi atau memilih seorang pemimpin, Kopral berusia 51 tahun ini menilai harus memiliki latar belakang yang bersih. Bekerja sepenuhnya mengutamakan kepentingan rakyat daripada sekelompok orang.
"Kalau Pak Jokowi kan jelas, memang dia orang desa, dari daerah yang sejak awal sebelum jadi gubernur terbiasa dan sudah menjadi kebiasaannya ke kampung-kampung untuk blusukan," jelas Kopral Bagyo.
"Jadi pemimpin jangan jadi pemimpin karbitan, hanya mendompleng ketenaran orang lain," tandasnya.
Kopral Bagyo dikenal sebagai tentara kuat. Dia sanggup lari 24 jam. Dia kuat push up 21 jam 40 menit. Tidak cukup sampai di situ. Pernah, pada peringatan Hari TNI, 5 Oktober 2011, Subagyo melakukan aksi ekstrem di depan puluhan warga dan penarik becak di sekitar SD Marsudirini Solo. Dia minum minyak rem, mandi air cabai, dan mematikan api rokok dengan cara dikunyah.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sindiran keras atas pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal jangan macam-macam dengan Raja Jawa.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaBahlil tak merinci siapa sosok 'Raja Jawa' yang dimaksud. Istana mempersilakan menafsirkan sendiri.
Baca SelengkapnyaBamsoet berharap seluruh pihak bergotong-royong untuk bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaBahlil tak menjelaskan lebih lanjut siapa Raja Jawa yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaDirinya tak akan melakukan cara-cara yang tidak benar dalam mengkontrol pemerintahan Prabowo-Gibran seperti melalui cibiran.
Baca Selengkapnyaetapi ia menyatakan bersama Anies Baswedan bertekad untuk membawa perubahan.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini disampaikan dalam konteks dukungan penuh Ganjar terhadap kebebasan pers dan eksistensi media sebagai pilar demokrasi.
Baca Selengkapnya