Kopral Bagyo sapu abu Gunung Kelud 24 jam tanpa makan
Merdeka.com - Anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kopral Kepala Partika Subagyo kembali beraksi. Prihatin dengan kondisi Kota Solo akibat erupsi Gunung Kelud, tentara yang tak mau naik pangkat tersebut membersihkan Jalan Slamet Riyadi dari sisa abu vulkanik Gunung Kelud.
Uniknya, pria yang akrab disapa Kopral Bagyo tersebut membersihkan jalan selama 24 jam tanpa makan. Aksi tersebut dilakukan mulai Jumat (21/2) pukul 09.00 hingga Sabtu (22/2) pukul 09 WIB. Bersama beberapa rekannya dari Kompak (komunitas peduli kemasyarakatan) Bagyo menyapu Jalan Slamet Riyadi, mulai dari Kleco hingga Bundaran Gladag.
"Saya prihatin melihat jalan yang masih kotor dengan abu, meski sudah dibersihkan. Bencana ini peringatan buat kita di dunia ini. Saya juga mengingatkan masyarakat agar peduli dengan alam dan lingkungan. Kalau kita peduli alam, pasti alam juga akan peduli pada kita," ujarnya.
-
Apa Gunung Kelam? Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit. Gunung Kelam terkenal dengan tanaman endemik yaitu Kantong Semar dari jenis spesies Nepenthes clipeata.
-
Dimana lokasi wisata Gunung Kelud? Gunung Kelud merupakan salah satu wisata alam Kediri yang sudah sangat terkenal, baik dari berita tentang aktifnya gunung ini, dan tentunya karena keindahan alamnya.
-
Kapan Gunung Kelud mulai aktif? Dari sinilah, Gunung Kelud mulai aktif dan meletus dari waktu ke waktu.
-
Kenapa Gunung Kelud menarik? Pemandangan indah dari gunung ini tersaji sejauh mata memandang.
-
Siapa yang memimpin pembersihan sampah di Gunung Lawu? Maruli ingin gerakan pembersihan dan penghijauan dilakukan secara berkelanjutan dengan didukung regulasi dari pemerintah daerah setempat. Menurut Maruli, tugas menjaga lingkungan alam merupakan tanggung jawab bersama.
-
Siapa yang melakukan penggalian di Keeladi? Total artefak yang ditemukan di Keeladi sejak penggalian yang dimulai pada tahun 2014 telah mencapai 19.000, tiga tahap pertama dilakukan oleh Survey Arkeologi India (ASI) setelah itu diambil alih TNSDA.
Dalam aksi tersebut, Bagyo mengaku tidak makan sama sekali, dia hanya minum air putih. Lokasi jalan Slamet Riyadi dipilih lantaran merupakan jalan utama yang merupakan representasi Kota Solo.
Selain menyapu 24 jam, Kopral Bagyo kerap melakukan berbagai aksi nyentrik. Antara lain mengelilingi Mangkunegaran 24 jam, berlari mengelilingi Monumen Nasional (Monas) 25 jam dan push up 21 jam 40menit (9.260x)serta sejumlah aksi lainnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit terkuat TNI AD Kopral Bagyo ikut jadi relawan padamkan kebakaran gunung.
Baca SelengkapnyaUnggahan terbaru Kopral Bagyo sampaikan nasihat untuk para prajurit muda TNI.
Baca SelengkapnyaSlamet berharap peserta kegiatan bisa berpartisipasi menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarang.
Baca SelengkapnyaSebagian besar penumpang melakukan reschedule dan refund ke masing masing maskapai penerbangannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, selama menjadi menteri mengurus masalah sampah di Bali merupakan pekerjaan tersulit.
Baca SelengkapnyaRatusan relawan lingkungan Banyuwangi yang tergabung dalam EcoRanger menggelar clean up day di Pantai Gumuk Kancil
Baca SelengkapnyaDua pria yang sudah tak muda ini harus mengangkat kayu puluhan kilo setiap hari hanya untuk mendapatkan bayaran Rp50 ribu.
Baca SelengkapnyaRatusan personel kebersihan diterjunkan dalam rangka operasi Grebek Sampah di Pesisir Merunda Kepu
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Saat ini masih dalam proses pendinginan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaHingga hari keempat, proses pemadaman api masih terus dilakukan.
Baca Selengkapnya