Korban banjir di Bandung mulai terserang gatal-gatal dan flu
Merdeka.com - Warga di Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang rumahnya terendam banjir mulai terserang sejumlah penyakit. Mereka mulai terserang gatal-gatal, pusing dan flu.
"Gatal-gatal 'leuncangeun' sangat menyiksa, karena kami setiap hari beraktivitas di genangan banjir. Banyak yang mengalami gejala sama, penyebabnya karena air yang kotor," kata Sahma, penduduk Kampung Andir Kecamatan Baleendah seperti dilansir Antara, Kamis (25/12)
Sahma menjadi salah satu warga yang memilih bertahan di rumah saat banjir masih merendam daerahnya. Bersama istri dan kedua anaknya, dia masih bertahan di lantai dua rumahnya yang tergenang banjir.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Kenapa musim hujan gampang sakit? 'Sebenarnya penyakit bisa datang kapan saja, tetapi pada saat musim hujan badan memang akan lebih rentan mengalami sakit,' ucap Reisa Broto Asmoro saat Siaran Sehat Bersama Dokter Reisa di Channel YouTube Kementerian Kesehatan RI.
-
Kenapa banjir bandang membuat jalan lumpuh? Banjir bandang tersebut menyebabkan air Sungai Tuntang meluap dan sejumlah jalan lumpuh tergenang banjir.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Sejauh ini banjir tidak sampai masuk ke lantai dua rumah saya, namun kini tinggal 20 centimeter lagi, mudah-mudahan tidak sampai naik lagi," kata Sahma.
Selain mengeluhkan gatal-gatal, istrinya juga sudah mengalami pusing dan flu. Aktivitas di atas kelembaban tinggi membuat daya tubuhnya mulai terkuras. Keluhan sama juga diungkapkan oleh sejumlah pengungsi di Gedung Serba Guna Baleendah dan di tenda pengungsian lainnya.
"Kami butuh obat-obatan, untuk gatal dan flu. Ada juga warga yang diare," kata Ade, warga Kampung Bojongasih.
Menurut dia akses ke Posko Kesehatan cukup jauh, dan ia berharap obat-obatan ditempatkan di petugas RT/RW setempat sehingga bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat.
"Sulit untuk tidak menerobos air banjir karena setiap hari saya harus mengontrol rumah. Saya tidak memikirkan barang-barang yang terendam banjir," ujar Ade.
Masalah pasokan makanan dan minuman bersih menjadi keluhan warga lainnya yang masih bertahan di rumah. Warga berharap mendapat pasokan air mineral dan biskuit untuk bisa bertahan.
"Biskuit dan air mineral sangat membantu kami selama ini, air bersih sulit sehingga harus menghemat air bersih dari PDAM. Namun dengan biskuit bisa diandalkan untuk mengganjal perut," kata Herman, warga Andir.
Sejumlah warga juga mengaku kesulitan dalam Mandi Cuci Kakus (MCK) di lokasi banjir. Hal itu karena toilet di rumah masing-masing tidak berfungsi. "Perlu ada toilet khusus di lokasi banjir. Kami kesulitan untuk buang air," kata Herman.
Sementara itu perahu kecil, rakit dan perahu karet menjadi sarana transportasi vital bagi warga di lokasi banjir untuk menjangkau rumahnya yang terendam banjir. Pengamanan dan ronda di kawasan lokasi banjir dilakukan oleh Polri, TNI dan masyarakat dengan menjaga titik dan gang masuk ke pemukiman penduduk yang terendam banjir.
Pada malam hari, lokasi banjir di Baleendah dan Dayeuhkolot gelap gulita karena sejumlah gardu listrik di kawasan itu dipadamkan karena genangan banjir telah menjangkau instalasi listrik di rumah penduduk. "Suasana gelap menambah kami semakin tak karuan, tapi kami tidak bisa memaksakan aliran listrik dipaksakan karena instalasi listrik terendam banjir," kata Herman menambahkan. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaSejumlah kendaraan bermotor terjebak banjir saat nekat menerobos genangan air di Jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku masih mengalami trauma dengan banjir susulan.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino membuat musim kemarau di Indonesia berlangsung lebih panjang dari biasanya.
Baca Selengkapnya