Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korban Banjir di Lombok Barat Kesulitan Makanan dan Air Bersih

Korban Banjir di Lombok Barat Kesulitan Makanan dan Air Bersih Ilustrasi banjir ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Sebanyak 109 keluarga di Rukun Tetangga (RT) 03 Dusun Peresak, Desa Meninting, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, kurang mendapat pasokan bahan makanan dan air bersih setelah banjir surut.

"Bantuan yang masuk ke Dusun Peresak memang ada, tetapi terbatas dan tidak sampai ke RT 03, padahal jumlah kepala keluarga mencapai 109 orang, kalau dihitung jumlah jiwa bisa mencapai lebih dari 500 orang," kata Ketua RT 03 Sahwan, yang ditemui di Dusun Peresak, Desa Meninting, Lombok Barat, dilansir Antara, Selasa (7/12).

Ia mengakui bahwa warganya sangat membutuhkan makanan siap saji karena belum bisa memasak makanan sendiri, meskipun banjir sudah surut. Hal itu disebabkan alat untuk memasak rusak terendam air.

Selain itu, mereka tidak memiliki stok bahan makanan karena harta bendanya terendam banjir setinggi satu meter yang terjadi pada Senin pagi (6/12).

"Untuk memasak juga susah karena warga juga kesulitan mendapatkan air bersih. Air sumur masih keruh dan tidak layak konsumsi karena terendam air bercampur lumpur, sedangkan air PDAM macet hingga sekarang," ujar Sahwan.

Darwis, salah seorang warga RT 03 Dusun Peresak, juga mengaku kesulitan bahan makanan dan air bersih, meskipun kondisi banjir sudah surut. Bahkan, pada hari pertama banjir, dia dan keluarganya mendapatkan kiriman nasi bungkus dari kerabat di Kota Mataram.

"Kalau tidak ada kiriman nasi bungkus dari keluarga di Kota Mataram, sampai hari ini, mungkin saya tidak dapat makan," tuturnya.

Pria yang sehari-hari sebagai kusir cidomo (kendaraan tradisional menggunakan kuda) itu juga belum bisa untuk bekerja mencari rezeki karena harus membersihkan rumahnya yang berlumpur akibat banjir.

"Memasak pun belum bisa sampai hari ini karena kompor rusak. Dan yang mau dimasak juga belum ada. Belum lagi air bersih sulit didapat," ucap Darwis, yang baru pulang mengungsi dari tenda darurat yang dibangun di komplek pemakaman tidak jauh dari rumahnya.

Keluhan senada disampaikan Wedi. Pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cukur itu hanya bisa pasrah dengan kondisi serba kekurangan setelah banjir.

"Semua perabot rumah tangga rusak terendam air, kasur, bantal, pakaian semua terendam air berlumpur. Kompor juga rusak, makanya tidak bisa untuk sekedar memasak mi instan bantuan yang kami dapat dari donatur," ucap Wedi.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.

Baca Selengkapnya
BRI Salurkan Bantuan Sembako Warga Terdampak Banjir di Muratara
BRI Salurkan Bantuan Sembako Warga Terdampak Banjir di Muratara

Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.

Baca Selengkapnya
Terdampak Kekeringan, Begini Pilunya Warga Majalengka Harus Cuci Baju di Sungai yang Keruh
Terdampak Kekeringan, Begini Pilunya Warga Majalengka Harus Cuci Baju di Sungai yang Keruh

Kondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Musim Kemarau, Kebutuhan Air Bersih Jeriken di Muara Angke Meningkat
FOTO: Musim Kemarau, Kebutuhan Air Bersih Jeriken di Muara Angke Meningkat

Wilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Gempa Bawean Mulai Terserang Penyakit
Pengungsi Gempa Bawean Mulai Terserang Penyakit

Berbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Lebak Alami Kekeringan, Gunakan Air Sungai untuk Mencuci hingga Kebutuhan Minum
Pilu Warga Lebak Alami Kekeringan, Gunakan Air Sungai untuk Mencuci hingga Kebutuhan Minum

Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.

Baca Selengkapnya
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dilanda Krisis Air Bersih, Warga Bekasi Terpaksa Cuci Baju di Terusan Kalimalang yang Bau
FOTO: Dilanda Krisis Air Bersih, Warga Bekasi Terpaksa Cuci Baju di Terusan Kalimalang yang Bau

Krisis air bersih menyebabkan warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci baju.

Baca Selengkapnya
Warga Bojongsari Depok Berhari-hari Tidak Mandi akibat Kekeringan, Sumur hanya Mengeluarkan Lumpur
Warga Bojongsari Depok Berhari-hari Tidak Mandi akibat Kekeringan, Sumur hanya Mengeluarkan Lumpur

Kekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Saat Kali Cihoe Jadi Andalan Warga Cibarusah untuk Mandi dan Cuci Baju di Tengah Krisis Air Bersih
FOTO: Saat Kali Cihoe Jadi Andalan Warga Cibarusah untuk Mandi dan Cuci Baju di Tengah Krisis Air Bersih

Air Kali Cihoe kerap dijadikan sumber mata air andalan bagi Warga Cibarusah saat musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai

Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.

Baca Selengkapnya