Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korban Dimas Kanjeng asal Sragen tuntut uang mereka dikembalikan

Korban Dimas Kanjeng asal Sragen tuntut uang mereka dikembalikan Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi. ©2016 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Kepala Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawan, Kabupaten Sragen, Joko Purnomo mengaku ada beberapa warganya yang menjadi korban penipuan Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi setelah menyetor sejumlah uang. Mereka diduga telah menyetor sejumlah uang kepada Taat Pribadi melalui perantara di Sragen.

"Informasi yang saya terima ada 7 orang, namun datanya masih simpang siur. Mungkin masih ada banyak warga lainnya yang menyetor, tapi mereka nggak mau bicara, orangnya rata-rata tertutup," ujar Joko, Senin (11/10).

Menurut Joko, kerugian yang dialami para korban bervariasi, yakni antara Rp 8 juta hingga Rp 20 juta. "Saya sempat ditawari, tapi saya tidak tertarik karena tidak masuk akal. Korban dari sini kebanyakan dari lapisan ekonomi menengah ke bawah," jelasnya.

Joko mengatakan, saat ini sejumlah warga yang merupakan kerabat korban berusaha meminta uangnya kembali. Hal ini karena saat hendak berangkat mereka menyetorkan uang miliknya pada salah seorang warga yang merupakan kepanjangan tangan Taat Pribadi.

"Kami akan mengakomodasi dan mediasi antara korban dengan tangan panjang Taat Pribadi di Sragen. Sejauh ini perwakilan Dimas Kanjeng di Sragen mau bertanggungjawab dan berupaya mengembalikan uang tersebut," terang Joko.

Joko mengemukakan saat ini pihaknya telah mendapat Surat Edaran SE dari Kesbangpolinmas Sragen terkait pengikut Taat Pribadi. Pihaknya tengah berupaya mendata warganya yang ikut aliran sesat tersebut. Namun dia mengaku terkendala oleh sikap warga yang enggan melapor.

Joko menambahkan, kebanyakan warganya lebih tertarik pada penggandaan uang yang dijanjikan, bukan pada aliran yang dianut padepokan.

Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto menduga masih banyak korban yang akan bermunculan. Namun mereka malu mengakui kalau sudah tertipu Dimas Kanjeng. "Kemungkinan di Sragen masih banyak yang jadi korban, tapi mereka malu mengakuinya. Penggandaan uang itu tidak masuk akal. Kalau mau kaya ya harus kerja keras, bukan lewat jalan pintas," pungkasnya (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata Berurai Air Mata Saat Terima Santunan Jasa Raharja di SMK Lingga Kencana
FOTO: Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata Berurai Air Mata Saat Terima Santunan Jasa Raharja di SMK Lingga Kencana

Jasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Tuntut Ganti Rugi Rp17,5 Miliar
Babak Baru Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Tuntut Ganti Rugi Rp17,5 Miliar

Ada 73 keluarga korban yang menuntut restitusi. Permohonan itu sendiri diajukan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Baca Selengkapnya
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Nilainya Mencapai Rp50 Juta
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Nilainya Mencapai Rp50 Juta

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Nilainya Mencapai Rp50 Juta

Baca Selengkapnya
Tuntut Rp17,2 Miliar, Permohonan Ganti Rugi Korban Tragedi Kanjuruhan Dikabulkan Hakim Rp1,02 Miliar
Tuntut Rp17,2 Miliar, Permohonan Ganti Rugi Korban Tragedi Kanjuruhan Dikabulkan Hakim Rp1,02 Miliar

Dalam pertimbangannya, hakim berpendapat berdasarkan putusan kasasi Mahkamah Agung, para termohon dihukum karena kealpaanya membuat orang lain meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Mark Up Belanja DPRD Kota Kupang Capai Rp6,5 Miliar, Kejati Sebut Rp4,23 Miliar Belum Dikembalikan
Mark Up Belanja DPRD Kota Kupang Capai Rp6,5 Miliar, Kejati Sebut Rp4,23 Miliar Belum Dikembalikan

Tim Kejati NTT berhasil mengembalikan kerugian keuangan daerah senilai Rp1,57 miliar.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Diberi Uang Keamanan Rp10.000, Pedagang Buah di Kembangan Dikeroyok Orang Tak Dikenal
Tak Terima Diberi Uang Keamanan Rp10.000, Pedagang Buah di Kembangan Dikeroyok Orang Tak Dikenal

Dua orang tak dikenal memalak korban dengan dalih uang keamanan

Baca Selengkapnya
10 Orang Anggota Ormas Ditangkap Buntut Keroyok Pedagang Buah di Jakbar
10 Orang Anggota Ormas Ditangkap Buntut Keroyok Pedagang Buah di Jakbar

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan pihak kepolisian masih mendalami peran-peran masing-masing anggota ormas.

Baca Selengkapnya
Begal Modus Cegat Beraksi di Jakbar, Motor Sport dan Uang Rp30 Juta Milik Pengendara Ini Dibawa Kabur
Begal Modus Cegat Beraksi di Jakbar, Motor Sport dan Uang Rp30 Juta Milik Pengendara Ini Dibawa Kabur

Korban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.

Baca Selengkapnya
Polisi Termukan Penyelewengan Bantuan Pemprov Jateng untuk Desa Mencapai Rp2 Triliun
Polisi Termukan Penyelewengan Bantuan Pemprov Jateng untuk Desa Mencapai Rp2 Triliun

Polda Jateng juga akan menggandeng instansi dalam rapat koordinasi tersebut untuk turut memantau proses penyelidikannya.

Baca Selengkapnya
Keluar Hotel Bersama Wanita, Lima Pria Difoto Lalu Diperas hingga Rp1 Miliar
Keluar Hotel Bersama Wanita, Lima Pria Difoto Lalu Diperas hingga Rp1 Miliar

Lima tamu hotel di Kota Tangerang, Banten, menjadi korban pemerasan setelah keluar bersama wanita. Mereka diperas hingga Rp1 miliar.

Baca Selengkapnya