Korban Erupsi Semeru Bakal Direlokasi ke Lahan Perhutani
Merdeka.com - Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto meminta pemerintah mempercepat relokasi tempat tinggal korban erupsi Gunung Semeru. Hal itu disampaikan Yandri dalam rapat kerja Komisi VIII bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Mereka trauma berat dan tidak mau lagi untuk kembali ke rumah mereka semula," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (13/12).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, telah melapor kepada Presiden Joko Widodo agar lahan Perhutani menjadi lahan untuk rumah baru para pengungsi.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Mengapa Semeru erupsi lagi? Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Terkait relokasi Bapak Bupati sudah menunjuk beberapa tempat dan kami sudah lapor Pak Presiden untuk mendapatkan izin Perhutani terkait lahan itu," kata Suharyanto.
Suharyanto menyatakan BNPB siap membantu proses pembangunan rumah baru untuk relokasi para korban. Dia juga menyebut selama menunggu rumah relokasi, para pengungsi mendapatkan dana tunggu setiap bulan selama 6 bulan.
"Apabila lahan sudah siap kami akan bantu pembangunannya. Selama menunggu, pengungsi mendapat dana tunggu selama enam bulan. Untuk rumah yang rusak berat dapat bantuan Rp50 juta, sedang Rp25 juta, yang sudah tidak bisa ditempati lagi dibangunkan di lahan batu relokasi," ujar dia.
Selain itu, Suharyanto juga melaporkan bahwa status tanggap darurat di Semeru juga diperpanjang. "Status tanggap darurat masih diberlakukan beberpaa waktu ke depan, pencarian yang hilang juga kami tambah 14 hari," pungkas dia.
6 Hektare Lahan Perkebunan Disiapkan untuk Relokasi Korban Erupsi Gunung Semeru
Sebelumnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq akan menggunakan tanah milik perkebunan seluas enam hektare untuk relokasi korban erupsi Gunung Semeru. Pemakaian lahan perkebunan seluas enam hektare tersebut mempertimbangkan jumlah pengungsi lebih dari 2.000 kepala keluarga berikut fasilitas umum yang akan menjadi sarana pendukung.
"Tentu luasannya disesuaikan dengan kebutuhan. Kan 2.000 kepala keluarga lebih yang terdata masyarakat yang terdampak, kira-kira butuh sekitar 6 hektare. Karena yang dibutuhkan itu pemukiman yang representatif, kebutuhan lain, soal air minum, listrik, tempat ibadah itu harus dipikir dalam satu kesatuan untuk persiapan relokasi," kata Thoriqul Haq di Lapangan Desa Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jumat (10/12).
Thoriqul menegaskan relokasi menjadi keputusan terbaik dengan didukung keinginan para warga korban erupsi. Sehingga relokasi memang menjadi opsi yang bakal ditempuh oleh Pemkab Lumajang.
"Lahan areanya sudah ada yaitu milik Perhutani. Tinggal sekarang berkeputusan tempat dimana yang paling strategis dari sekian area lahan perhutani di Kecamatan Candipuro ini," ungkapnya.
Beberapa desa yang bersebelahan dengan Perhutani, seperti Desa Penanggal, Sumberwuluh, Sumber Mujur sedang diinventarisir dan dalam waktu dekat diputuskan titik lokasinya.
"Sehingga kita bisa mulai melakukan penataan permukiman" ujar dia.
Pemkab telah mengusulkan beberapa titik yang menjadi lokasi relokasi, di antaranya lapangan Desa Penanggal, untuk menjadi alternatif tempat relokasi masyarakat yang terdampak erupsi Semeru.
"Beberapa daerah lain yang ada di Supit Urang, Sumbersari kita juga sedang mencari tempat yang pas paling representatif," tutup dia.
Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi sudah menyimpan data penduduk yang bersedia direlokasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaKorban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gunung Bromo mencapai 989 Hektare.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyebut lokasi tanah longsor tidak layak menjadi tempat tinggal
Baca SelengkapnyaHal ini dikonfirmasi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaPratikno mengatakan bahwa hampir 6.000 kepala keluarga yang rumahnya terbakar dan kini berada di pengungsian.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui adanya tekanan dari sektor energi khususnya tambang
Baca SelengkapnyaJokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaPersemaian Mentawir siap menghijaukan ibu kota nusantara.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca Selengkapnya