Korban First Travel di Depok kecewa tak bisa ambil berkas
Merdeka.com - Korban First Travel mengaku kecewa ketika mendatangi kantor biro perjalanan umroh murah di Jalan Radar Auri, Cimanggis, Depok. Pasalnya mereka yang hendak mengambil berkas berupa paspor dan buku kuning terpaksa pulang dengan tangan hampa.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, korban penipuan itu awalnya hendak mengambil berkas, namun ternyata kantor First Travel tersebut sudah kosong. Mereka berdatangan sejak pagi bergantian. Namun karena tidak ada pengelola dan pengurus maka mereka pulang dengan rasa kecewa.
"Yang penting itu kan paspornya dan buku kuning. Kalau yang lain (berkas lain) biarin aja," kata salah satu korban, Sukimin, Kamis (10/8).
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan interview? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
Sukimin mengaku, tiba di kantor First Travel sejak pagi. Namun sampai siang hari, dia menunggu tak kunjung mendapatkan kejelasan karena tak satu pun pengelola yang datang. Bahkan di pintu masuk kantor tertera nama-nama korban lain yang sudah datang.
"Sepertinya sudah ada yang datang juga mau ambil berkas tapi nggak bisa karena kosong," tukasnya.
Mengenai pengembalian uang (refund), dia mengaku baru mengajukan pada Senin (7/8) lalu di Jakarta. Pengelola di sana bilang kalau mengambil berkas bisa datang ke Depok.
"Di sini malah kosong gini. Refundnya dibilang 30 hari tapi yang sudah 3 bulan mengajukan saja belum dikembalikan," paparnya.
Roni, korban lainnya mengaku kecewa karena tidak bisa mengambil berkas milik orangtuanya. Soal uang, dia mengaku terpaksa ikhlas kalaupun tidak kembali.
"Saya kan niatnya ibadah untuk orang tua. Kalau sudah begini ya terpaksa," ujarnya.
Dia mengaku, orangtuanya dijanjikan berangkat Mei 2017 karena sudah membayar sejak April 2016. Roni melihat awalnya biro ini bagus sehingga percaya.
"Teman saya berangkat tidak ada masalah. Tapi sekarang begini," pungkasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya