Korban hilang tabrakan speedboat di Palembang bertambah, total 4 orang
Merdeka.com - Jumlah korban hilang akibat insiden tabrakan maut dua speedboat di Sungai Musi tepatnya di sekitaran Jembatan Ampera Palembang kemarin pagi bertambah jadi empat orang. Tim gabungan masih menyisiri sungai untuk mencari para korban.
Dua korban hilang yang sebelumnya terdata yakni pasangan suami istri H Abdul Hamid (46) dan Hj Jubaidah (43). Lalu, keluarga melapor ke posko pencarian bahwa dua orang lagi hilang dalam kecelakaan itu, yakni bernama Suharman (27) dan Hanifah (23).
Semua korban merupakan penumpang speedboat Rahendra Putra yang berasal dari Jalur 14, Desa Rejosari, Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin, Sumsel. Sementara dua korban tewas, yakni pasutri Sumali (50) dan Sukatmi (49) sudah dibawa keluarga ke kampung halamannya.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
Kepala Kantor SAR Palembang melalui Humas Rio Taufan mengatakan, jumlah korban hilang sempat simpang siur karena terjadi miss komunikasi terkait manifestasi penumpang speedboat Rahendra Putra. Barulah setelah keluarga melapor benar adanya jumlah korban hilang sebanyak empat orang.
"Dari laporan yang kita terima ada empat orang yang hilang, bukan dua. Ini aduan keluarga yang menyebut dua korban tambahan itu ikut naik kapal," ungkap Taufan, Kamis (31/5).
Untuk mencari para korban, tim gabungan dari Basarnas dibantu TNI AL, Polair, Tagana, PMI, dan masyarakat menyisiri Sungai Musi. Tim dibagi dalam tiga, dua tim menyisiri sungai sejauh 6 kilometer ke arah timur dan satu tim lainnya 4 km ke arah barat."Tadi malam sempat kita lakukan pencarian tetapi cuaca tak mendukung, ombak tinggi, akhirnya dihentikan demi keselamatan," ujarnya.
Menurut dia, seluruh korban baik tewas, luka maupun hilang adalah penumpang speedboat Rahendra Putra. Sebab, kapal itu karam setelah tabrakan dengan speedboat ukuran kecil yang berpenumpang tujuh orang.
"Total update manifestasi yang kita terima, kapal Rahendra Putra berpenumpang 28 orang. Dua meninggal, empat hilang dan mayoritas korban selamat terluka," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kapal Rahendra Putra bermesin 200 PK bertabrakan dengan kapal Lima Saudara bermesin 40 PK di Sungai Musi Palembang, Rabu (30/5) pukul 10.00. Kecelakaan terjadi saat kapal Rahendra Putra bermaksud berlabuh ke dermaga Bekangdam setelah melakukan perjalanan jauh dari Banyuasin.
Tiba-tiba, kapal Lima Saudara menyalip dari kanan langsung ke kiri dengan kecepatan tinggi dan menghantam badan kiri kapal Lima Saudara dan karam sehingga membuat kepanikan penumpang. Sementara kapal Lima Saudara tidak terbalik sama sekali.
Warga yang menyaksikan kejadian langsung mengevakuasi para korban. Nahas, pasutri Sumali (50) dan Sukatmi (49) ditemukan tewas akibat tenggelam di TKP. Sementara puluhan penumpang lain diselamatkan meski sempat hanyut ratusan meter. Dalam insiden ini, polisi mengamankan empat pengemudi dan kernet kapal untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaMobil travel jenis Toyota Rush nomor polisi BG 1850 XQ (provit) terjun bebas ke sungai.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca Selengkapnya