Korban keracunan di Pamekasan bertambah jadi 318 orang, 2 tewas
Merdeka.com - Korban meninggal dunia akibat keracunan massal di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur yang terjadi pada 12 Mei 2018, bertambah menjadi 310. Sementara korban meninggal yang sebelumnya satu orang menjadi dua orang.
Korban keracunan kedua yang meninggal dunia bernama Marsun (40), warga Dusun Betes Barat, Desa Ponjanan Timur, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Senin (21/5).
Sebelumnya, satu korban meninggal dunia bernama Muati (55), asal Dusun Sokon, dari desa dan kecamatan yang sama.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Kapan keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Sampai saat ini belum ada langkah penanganan dari instansi terkait, baik dari Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan atau pun dari Polres Pamekasan meski korban meninggal dunia sudah mencapai dua orang," kata keluarga korban Agus Salim, di Pamekasan. Dikutip dari Antara.
Kedua korban keracunan massal ini meninggal dunia di RSUD Dr Slamet Martodirjo Pamekasan, dan tergolong paling parah di antara ratusan orang yang mengalami keracunan massal kala itu.
Kasus keracunan massal di Pamekasan itu terjadi pada sebuah acara imtihan di Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Jadid, Desa Ponjanan Timur, Kecamatan Batumarmar, Sabtu (12/5).
Tercatat sebanyak 318 orang mengalami keracunan massal kala itu, setelah makan nasi bungkus yang diberikan panitia pada acara imtihan tersebut.
Kasus keracunan massal ini membuat Dinas Kesehatan Pamekasan, menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Penetapan status KLB itu dilakukan karena kasus tersebut membutuhkan penanganan khusus dengan jumlah korban yang tidak sedikit, yakni mencapai 318 orang.
Warga yang menjadi korban keracunan massal akibat makanan nasi bungkus yang diberikan panitia kepada para undangan itu, dari berbagai kelompok usia, yakni balita, remaja, pemuda, dan orang tua.
Awalnya, jumlah korban keracunan hanya sebanyak 150 orang, tetapi hingga Minggu (13/5) malam sekitar pukul 23.00 WIB, korban keracunan sudah tercatat mencapai 318 orang.
Sebanyak 250 orang dirawat di RSUD Waru, Pamekasan, sedangkan sisanya di tiga puskesmas berbeda di wilayah utara Pamekasan, yakni Waru, Pasean, dan Puskesmas Batumarmar, Pamekasan.
Para pasien terpaksa banyak yang dirawat di lorong-lorong rumah sakit, karena daya tampung tidak mencukupi. Sedangkan, pasien yang tergolong parah dirujuk ke RSUD Dr Slamet Martodirjo, Pamekasan, termasuk pasien yang meninggal dunia, Jumat (18/5) pagi, yakni Muati.
Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey menyatakan, pihaknya belum melakukan tindakan apa pun karena masih menunggu hasil uji lab dari Surabaya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaDari 15 korban, dua di antaranya meninggal dunia dan 13 luka-luka.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pacet, AKP Amat, membenarkan peristiwa tersebut. Namun dia belum dapat memberikan penjelasan karena masih berada di lapangan.
Baca SelengkapnyaDiduga kelima orang itu menghirup gas beracun di dalam sumur.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaDiduga rem blong, kendaraan itu pun melintas di turunan Karina, Pacet hingga akhirnya menabrak sejumlah motor dan pengunjung.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah korban ini dilaporkan setelah dua korban lain yang sempat dievakuasi petugas meninggal.
Baca Selengkapnya