Korban Keracunan Hidangan Pernikahan di Lembang Jadi 217 Orang, Satu Meninggal
Merdeka.com - Korban keracunan makanan diduga akibat menyantap hidangan pesta pernikahan di Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bertambah menjadi 217 orang. Beberapa di antara mereka harus dirawat di rumah sakit dan satu orang meninggal dunia.
Warga yang mengalami keracunan massal tersebut kebanyakan berasal dari Desa Wangunsari. Efek yang dirasakan di antaranya muntah, mual, sakit perut hingga lemas. Mereka mengeluhkan hal itu pada Senin (27/2) dini hari setelah menyantap hidangan pesta pernikahan sehari sebelumnya.
Kepala Desa Wangunsari Diki Rohani mengatakan, berdasarkan data yang dihimpunnya hingga Rabu (1/3), terdapat 217 warga yang diduga keracunan makanan. Banyak di antara warga ditangani dan didata di posko darurat yang didirikan aparat desa. Namun, ada beberapa yang harus dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya perlu penanganan intensif.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
"Total 217 yang (diduga) keracunan. Yang dirawat di rumah sakit per hari ini ada tujuh orang. Rumah sakitnya ada yang di wilayah KBB ada juga yang dirujuk ke Kota Bandung. Seorang warga di RS Advent, RS Salamun ada dua orang, yang di puskesmas ada 1 orang," ucap Diki, Rabu (1/3).
Dari ratusan orang tersebut, satu orang perempuan lanjut usia bernama Tarmi (71) dinyatakan meninggal dunia. Almarhum sempat dibawa ke rumah sakit, namun memaksa untuk pulang kembali.
Menurut Diki, almarhum tidak datang pada saat pesta pernikahan, namun makanannya tetap diantarkan. Sehari setelahnya, ia merasakan keluhan yang sama seperti ratusan warga yang lain.
"Ibu ini sudah lama sakit jadi tidak langsung hadir dalam hajatan. Beliau ini masih bagian dari keluarga. Makanannya diantar ada sop, rolade bistik. Kami sudah membawa ke rumah sakit kemarin sore," ucap dia.
"Menjelang malam beliau memaksa pulang. Atas permohonan dan persetujuan pihak keluarga, akhirnya beliau diperbolehkan pulang. Namun hari ini (Rabu) dikabarkan meninggal dunia," Diki melanjutkan.
Ia menduga korban keracunan makanan bisa bertambah, karena sekira 500 undangan datang dan menyantap makanan di pesta pernikahan itu. Sejumlah tamu undangan berasal dari luar wilayah desa.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Lembang dr Achmad Oktorudy mengatakan beberapa pasien yang datang mengeluhkan hal serupa, yakni mual, muntaber, hingga sakit kepala. Hasil pemeriksaan, mereka mengalami dehidrasi. Beberapa ada yang dipulangkan, namun ada yang harus dirawat namun kondisinya mulai membaik.
"Ini data terbaru yang berobat dan dirujuk ada 21 orang, yang dirawat ada masuk 6 orang, observasi di UGD 6 oang, 9 orang pulang. Keluhan hampir sama dari semua dan ini kategorinya diare dengan dehidrasi sedang. Ini antara ringan dan sedang, tidak ada yang berat, kalau ada berat harus ada tindakan lagi," kata Achmad.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaPuluhan pegawai Pemkab Gowa dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf. Mereka diduga keracunan seusai menyantap hidangan acara pernikahan di Gedung Adi Jaya.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPara korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca Selengkapnya