Korban Meninggal Akibat Gempa di Malang Bertambah Menjadi 4 Orang
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 pada Sabtu (10/4) bertambah satu orang, sehingga secara keseluruhan ada empat orang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono mengatakan bahwa korban yang meninggal dunia tersebut menghembuskan napas terakhir usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan selama tiga hari.
"Korban atas nama Gimah, dilaporkan meninggal dunia usai mendapatkan perawatan selama tiga hari di RSUD Kanjuruhan," kata Sadono, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (13/4).
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang menyampaikan belasungkawa? Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap semua korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall.
Sadono menjelaskan almarhumah merupakan perempuan berusia 93 tahun warga Dusun Sumbermanggis, Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, meninggal dunia pada Senin (12/4) pukul 17.30 WIB.
Menurut Sadono, almarhumah mengalami luka retak pada tulang kepala, dan kaki, akibat tertimpa reruntuhan bangunan pada saat gempa bumi terjadi pada pukul 14.00 WIB, pekan lalu. Jenazah telah dibawa ke dusun tempat tinggalnya untuk dimakamkan.
"Korban mengalami retak tulang kepala dan kaki akibat tertimpa reruntuhan bangunan pada saat terjadi gempa bumi. Sementara untuk korban luka, ada sebanyak 104 jiwa," kata Sadono.
Berdasarkan catatan, tiga korban lain yang meninggal dunia pada saat terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 tersebut adalah Munadi warga Dusun Sukodadi, Imam di Desa Sidorenggono, dan Misni di Dusun Krajan, Kecamatan Ampelgading.
Tercatat, hingga Selasa ini, ada sebanyak 4.404 rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Dari total tersebut, sebanyak 1.925 rumah mengalami rusak ringan, 1.319 rumah rusak sedang, dan 1.160 rumah mengalami rusak ringan.
Sementara kerusakan lainnya adalah sebanyak 170 bangunan rusak, 64 rumah ibadah rusak, 12 fasilitas kesehatan rusak, dan 15 unit fasilitas umum lainnya juga mengalami hal serupa. Gempa bumi itu menyebabkan kerusakan di 29 kecamatan, dari total 33 kecamatan di Kabupaten Malang.
Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan status tanggap darurat gempa bumi akibat bencana tersebut. Saat ini, penanganan tengah difokuskan untuk pendataan, distribusi bantuan, dan pembersihan puing-puing di wilayah terdampak.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaBasarnas memastikan sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaBupati juga ikut menyalatkan almarhum Fauzan di masjid dekat rumahnya bersama warga sekitar.
Baca SelengkapnyaSementara untuk korban luka, lanjut Gatot, terdapat lima orang.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca Selengkapnya