Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korban meninggal akibat longsor di Brebes menjadi 6 orang

Korban meninggal akibat longsor di Brebes menjadi 6 orang Longsor di Brebes. ©2018 Instagram/edeetdr/Dede Setiawan/via REUTERS

Merdeka.com - Tim gabungan melanjutkan pencarian korban di lokasi longsor, Desa Pasir Panjang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Hingga Jumat (23/2), jumlah korban bertambah menjadi enam orang.

"Satu korban yang sempat dirujuk di RSUD Majenang atas nama Caski (50). Meninggal tadi pagi," kata Kepala Polres Brebes AKBP Sugiarto di lokasi bencana di Brebes. Dikutip dari Antara.

Tanah longsor terjadi di hutan produksi milik Perhutani BKPH Salem Petak 26 RPH Babakan, Kamis (22/2) pukul 08.00 WIB. Bencana itu menimpa sejumlah warga yang sedang mengolah lahan pertanian di dekat kawasan hutan tersebut.

Korban meninggal dunia yang telah ditemukan sebelumnya, yaitu Karsini (56), Casto (48), Wati (86), Rademi (50) dan Kiswan (42). Sebanyak empat korban selamat masih dirawat di Puskesmas Bentar, yaitu Turtik (38), Minarto (570, Watirah (50) dan Mulyono (56). Para korban adalah warga Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.

Tim gabungan pada Jumat secara cermat dan hati-hati melanjutkan pencarian korban di lokasi bencana yang relatif masih rawan bencana susulan.

Dalam pengarahan kepada tim gabungan di halaman SD Negeri Pasir Panjang, sekitar 500 meter dari lokasi bencana, Kepala Basarnas Semarang Noor Isrodin mengatakan pencarian dilakukan di empat titik.

Empat titik pencarian itu, yakni tumpukan longsor, sekitar penemuan awal jenazah korban, sepanjang Sungai Pangurudan yang aliran airnya berhulu di Bukit Pangurudan, dan ruas jalan provinsi penghubung Banjarharjo dan Salem yang tertimbun longsor.

Pencarian terhadap korban dilakukan secara manual karena alat berat untuk mengeruk tanah belum bisa sampai lokasi. Sejumlah ruas jalan menuju lokasi utama bencana terjadi tanah longsor dan retakan-retakan tanah.

Puluhan personel diturunkan dalam pencarian korban longsor di daerah tersebut. Mereka antara lain dari Tim Basarnas Semarang, Tim Basarnas Bogor, TNI, Polri dan relawan.

Ia meminta masyarakat setempat tidak mendekat ke lokasi bencana karena masih rawan longsor susulan.

"Di sekitar lokasi longsor masih rawan. Apalagi tadi malam terjadi hujan. Kami imbau warga menjauh dari lokasi titik rawan," katanya.

Untuk mencari para korban, polisi sampai menurunkan dua anjing pelacak ke lokasi tanah longsor. Sugiarto mengharapkan melalui anjing pelacak itu bisa ditemukan posisi korban yang diduga masih tertimbun material tanah di lokasi bencana, sehingga bisa ditindaklanjuti oleh tim gabungan.

Situasi di lokasi bencana hingga sekitar pukul 09.30 WIB nampak cerah, sedangkan tim gabungan antara lain 32 personel Basarnas Semarang, 17 personel Basarnas Bandung, para personel dari TNI, Polri, Tim SAR Brebes, BPBD Brebes, relawan, dan warga setempat, telah diperintahkan berhati-hati dalam melakukan pencarian korban karena lokasinya masih rawan bencana susulan, meskipun Jumat pagi cukup cerah.

"Semoga hari ini (23/2), kondisi di wilayah Desa Pasir Panjang cerah sehingga pencarian bisa dilakukan secepatnya," ujar Noor Isrodin.

Diperkirakan curah hujan di daerah setempat masih relatif tinggi, meskipun pada Jumat pagi terlihat cerah.

Ia menyebut material tanah yang menimbun areal pertanian masih rawan longsor susulan karena setiap saat masih terjadi tanah bergerak.

Hingga sekitar pukul 10.00 WIB, kondisi air sungai Pangurudan berwarna cokelat atau keruh sebagai dampak lumpur. Sebagian anggota tim melakukan pencarian korban di aliran sungai. Sebagian badan sungai terkena material tanah longsor.

Warga setempat juga menyingkirkan berbagai pepohonan yang tumbang dan terbawa longsor hingga sungai tersebut.

Berdasarkan keterangan warga, pada Kamis (22/2) sekitar pukul 18.00-21.00 WIB, terjadi banjir bandang melalui sungai tersebut.

Sebanyak enam rumah warga di dekat sungai rusak, meliputi empat rumah rusak berat dan dua lainnya rata dengan tanah. Penghuni rumah mengungsi ke tempat yang aman. Selain itu, lahan pertanian di sekitar aliran sungai itu terkena material yang terbawa banjir bandang.

Seorang warga yang tinggal di pinggir sungai itu, Carkini (33), didampingi suaminya, Rudiyanto (40), mengaku telah mengungsi ke tempat aman saat banjir bandang.

"Setelah luapan air sungai makin tinggi, kami mengungsi ke rumah saudara. Sebenarnya kami sudah ketakutan saat turun hujan deras" katanya. Areal sawahnya di dekat sungai itu juga terempas material longsor.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Empat Orang Meninggal Dunia dan Akses Jalan Terputus Akibat Longsor di Bastem Utara Luwu
Empat Orang Meninggal Dunia dan Akses Jalan Terputus Akibat Longsor di Bastem Utara Luwu

Korban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca Selengkapnya
Kronologi Tiga Buruh di Bali Tewas Tertimbun Longsor Tebing Setinggi 30 Meter
Kronologi Tiga Buruh di Bali Tewas Tertimbun Longsor Tebing Setinggi 30 Meter

Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.

Baca Selengkapnya
Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang

Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang

Baca Selengkapnya
FOTO: Parahnya Kerusakan Akibat Terjangan Tanah Longsor di Karo Sumatera Utara, 10 Orang Tewas
FOTO: Parahnya Kerusakan Akibat Terjangan Tanah Longsor di Karo Sumatera Utara, 10 Orang Tewas

Terjangan banjir bandang dan tanah longsor tersebut turut memutus akses jalan antara dua desa di Karo, Sumatera Selatan. Berikut penampakannya!

Baca Selengkapnya
Tanah Longsor dan Banjir Bandang Luwu, Enam Orang Meninggal Dunia
Tanah Longsor dan Banjir Bandang Luwu, Enam Orang Meninggal Dunia

Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR

Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).

Baca Selengkapnya
Satu Warga Meninggal Tertimbun Longsor di Temanggung
Satu Warga Meninggal Tertimbun Longsor di Temanggung

Korban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Tim SAR Berjibaku Cari Korban Longsor di Tana Toraja, 18 Orang Ditemukan Tewas
FOTO: Aksi Tim SAR Berjibaku Cari Korban Longsor di Tana Toraja, 18 Orang Ditemukan Tewas

Saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang
Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang

Korban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).

Baca Selengkapnya
Longsor di Toraja, 18 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Longsor di Toraja, 18 Orang Ditemukan Meninggal Dunia

Longsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Daerah di Jateng Dilanda Bencana Longsor dan Tanah Bergerak, Telan Korban hingga Warga Harus Relokasi Rumah
Sejumlah Daerah di Jateng Dilanda Bencana Longsor dan Tanah Bergerak, Telan Korban hingga Warga Harus Relokasi Rumah

Bencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah

Baca Selengkapnya