Korban miras oplosan di Bantul kembali bertambah, lima orang tewas
Merdeka.com - Satu lagi korban meninggal bertambah akibat mengonsumsi miras oplosan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Korban meninggal terakhir adalah Kustiono (33) warga Kurahan, Bantul. Sebelum meninggal Kustiono sempat dirawat di RS PKU Bantul sejak Senin (6/2) malam.
Kondisi kesehatannya yang terus menurun membuat Kustiono dirawat di ruang ICU RS PKU Bantul. Sayangnya berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh tim medis tak membuahkan hasil. Kustiono pun akhirnya meninggal.
Kabar kematian Kustiono ini disampaikan oleh rekan korban yang bernama Triyono. Kepada media, Triyono mengaku sempat menengok Kustiono saat dirawat di ICU PKU Bantul.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
"Saya ditelepon oleh saudara korban. Dia mengabarkan bahwa Kustiono telah meninggal," kata Triyono, Kamis (9/2).
Sebelumnya, Polres Bantul telah menangkap Sumantoro, peracik dan penjual miras oplosan jenis AL yang menewaskan lima orang pengonsumsinya, Rabu (8/2). Warga Melikan Lor, Bantul, DIY ini ditangkap di rumahnya yang digunakan untuk meracik dan menjual belikan miras oplosan AL.
Menurut Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo, tersangka Sumantoro dibekuk setelah pihak kepolisian mendapatkan keterangan dari beberapa saksi bahwa para korban meninggal dunia membeli miras oplosan di tempat Sumantoro. Berbekal pengakuan dari para saksi, pihak kepolisian pun segera mendatangi dan menggeledah rumah Sumantoro yang digunakan untuk berdagang miras oplosan.
Anggaito menceritakan bahwa saat digeledah, petugas hanya mendapati sisa-sisa miras oplosan dari botol kosong. Sisa hasil miras oplosan racikan Sumantoro ini kemudian dibawa ke Labfor Semarang untuk diteliti kandungan zat-zat kimianya.
"Dari pengakuan tersangka, minuman AL terdiri dari alkohol 90 persen sebanyak satu liter kemudian dicampur air mineral 7,5 liter dan 16 botol minuman berenergi merk terpedo. Harga pokok untuk alkohol Rp 70 ribu dan minuman energi seharga Rp 2 ribu," papar Anggaito di Mapolres Bantul, Rabu (8/2).
Anggaito menambahkan bahwa tersangka menjual satu plastik miras seharga Rp 20 ribu. Tersangka, lanjut Anggaito diduga mengedarkan miras oplosan AL ke sekitar wilayah Kabupaten Bantul.
"Pelaku diancam dengan pasal 204 KUHP Ayat 2 yaitu seseorang yang menjual sifatnya berbahaya atau menyebabkan kematian. Tersangka diancam dengan penjara maksimal 20 tahun," terang Anggaito.
Sebelumnya tiga orang tewas adalah Wahyu Defri Cahyo (21), Sudarisman (50) alias Kentut keduanya warga Kurahan, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, serta Mudiyanto (23) warga Guwosari, Kecamatan Pajangan.
Berdasarkan informasi yang didapat, seorang korban meninggal dunia yang ke empat bernama Paidi (37) warga Ngrancah, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogri Kabupaten Bantul. Sebelum meninggal, Paidi sempat dirawat di RSPAU Hardjolukito namun tak tertolong dan meninggal, Selasa (7/2) malam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku miras oplosan terancam hukuman seumur hidup.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua orang dalam kasus kematian belasan warga akibat miras oplosan.
Baca SelengkapnyaPara korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Baca SelengkapnyaMinuman keras oplosan di Subang membuat 13 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTiga personel band tewas seusai menenggak minuman keras (miras) di hotel bintang lima di Surabaya. Seorang lainnya dilaporkan masih dirawat di ICU.
Baca SelengkapnyaMiras yang diracik dan dijual tersangka menewaskan seorang nelayan di Pantai Samas.
Baca SelengkapnyaDiduga kelima orang itu menghirup gas beracun di dalam sumur.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah korban ini dilaporkan setelah dua korban lain yang sempat dievakuasi petugas meninggal.
Baca Selengkapnya