Korban Miras Oplosan di Garut Bertambah 1, Total 2 Orang
Merdeka.com - Jumlah korban akibat minuman keras (miras) oplosan di Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali bertambah. Satu dari tiga warga yang sempat mendapat perawatan di RSUD dr Slamet Garut sejak Kamis (14/10) pagi diketahui meninggal di sore harinya.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut, Zaini Abdillah, mengatakan pasien meninggal saat tengah mendapatkan perawatan intensif adalah HH (45).
"Pasien ini meninggal dunia kemarin sekitar pukul 17.00," ujarnya, Jumat (15/10).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana penanganan jemaah haji yang meninggal? Mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat dirawat secara intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
Zaini menjelaskan, saat HH masuk ke IGD RSUD dr Slamet Garut sekitar pukul 09.55 bersama yang lainnya, diketahui mengalami gejala intoksikasi alkohol. Saat itu, HH mengaku kerap muntah-muntah dan yang lainnya.
"Saat di IGD, petugas langsung melakukan penanganan sesuai tata laksana penanganan intoksikasi alkohol. Namun sampai sore rupanya kondisinya tidak membaik sehingga kemudian dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.00 saat masih dalam penanganan di IGD," jelasnya.
Satu pasien lainnya yang juga mengalami keluhan yang sama, menurut Zaini saat ini kondisinya terus membaik. Dengan kondisi tersebut, pasien yang berinisial F (18) itu akan segera dipindahkan ke ruang perawatan biasa, tidak di IGD lagi.
Sebelumnya, seorang warga desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, R (22), ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya, Kamis (14/10). Pemuda ini sebelumnya pesta minuman keras (miras) oplosan bersama ayah dan dua temannya.
Mereka diduga menghabiskan tiga botol minuman keras oplosan. Tiga orang yang masih menjalani perawatan menyebut R paling banyak menenggak miras itu.
Usai menghabiskan minuman, keempat orang itu kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat. "Keesokan harinya atau pada Rabu (13/10), R ini dari malam ternyata muntah-muntah dan itu berlangsung sampai tadi pagi. Sekitar pukul 9.30 WIB, R diketahui meninggal dunia di dalam kamarnya," ungkapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaSeorang lagi korban kebakaran gudang LGP di Bali, Ahmad Tamyis Mujaki (25) yang sebelumnya dirawat di RSUP Prof dr IGNG Ngoerah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah korban ini dilaporkan setelah dua korban lain yang sempat dievakuasi petugas meninggal.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua orang dalam kasus kematian belasan warga akibat miras oplosan.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu dianggap kejadian luar biasa karena korban meninggal dunia mencapai belasan orang.
Baca SelengkapnyaSeorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaBangunan yang roboh saat direnovasi itu menimpa dua orang.
Baca Selengkapnya