Korban Mutilasi di Banyumas Merupakan Pegawai Kemenag Kota Bandung
Merdeka.com - Polisi menangkap pelaku mutilasi di Banyumas. Diketahui, korban adalah perempuan berinisial KW (51) adalah seorang ASN yang bertugas di Kementerian Agama Kota Bandung.
Hal itu disampaikan oleh Humas Kemenag Kota Bandung, Agus Saparudin saat dikonfirmasi, Jumat (12/7). Selain dari ciri-ciri, faktor lain pun, seperti mobil yang digunakan merupakan indikator penguat dugaan. Meski demikian, pihaknya masih menunggu kepastiannya dari pihak kepolisian melalui tes DNA.
"Berdasarkan keterangan keluarga dan penelusuran kami, korban memang pegawai di Kementerian Agama Kota Bandung. Baru 90 persen, jadi positif tidaknya itu nunggu hasil DNA," ucapnya.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Agus mengaku terakhir bertemu dengan KW pada minggu terakhir pekan lalu saat jam kerja. Setelah dari situ, yang bersangkutan diketahui tidak masuk kerja.
Kabar hilangnya KW pun dikuatkan oleh suaminya yang mencari dan menanyakan langsung ke pihak Kantor Kementerian Agama Kota Bandung.
"Terakhir kerja itu hari Jumat. Senin Subuh suaminya mencari ke kantor sini untuk menanyakan keberadaan yang bersangkutan," ucapnya.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan dan mutilasi berhasil diungkap oleh Polres Banyumas. Pelaku yang berinisial DP mengaku melakukan pembunuhan di Puncak Bogor, Jawa Barat.
Setelah melancarkan aksinya, DP membawa tubuh KW ke Banyumas. Lokasi pertama yang didatangi yakni Jalan Raya Klampok-Sempor yang menjadi lokasi pertama penemuan potongan tubuh korban. Tak jauh dari sana, sejumlah potongan tubuh lain, yakni tulang pinggul ditemukan hangus terbakar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim sedang dalam perjalanan menuju Jakarta setelah berhasil menangkap pelaku di Palembang
Baca SelengkapnyaMayat perempuan ditemukan di sebuah koper oleh warga sekitar pinggir aliran sungai Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi awal, penculikan dan penganiayaan itu bermotif dendam dan persoalan hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaKorban atas nama Sinta Hanidiyana (40) dimutilasi Fauzan Fahmi.
Baca Selengkapnyapenangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIdentitas korban mutilasi yang ditemukan di sungai Desa Japanan, Jombang, Jumat (6/8) malam, masih misterius. Polisi baru mendapatkan sebagian ciri-cirinya.
Baca SelengkapnyaAde memastikan pada saat ditemukan, korban masih dalam keadaan utuh.
Baca SelengkapnyaAntara korban MA dan terduga pelaku H, telah saling mengenal
Baca SelengkapnyaPelaku tiba-tiba mendatangi korban dan langsung menikamnya dengan menggunakan badik.
Baca Selengkapnya“Kemudian penyidik akan berkoordinasi dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kementerian Agama, ahli bahasa, ahli pidana,” kata Ade Ary
Baca Selengkapnya