Korban Pemukulan Sekretaris Satpol PP Gowa Sebut Kehamilannya Tak Terjangkau Logika
Merdeka.com - Keraguan pihak Pemkab Gowa atas kehamilan korban pemukulan yang dilakukan Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Gowa Mardani Hamdan belum terjawab. Beredarnya video pengakuan perempuan bernama Amriana itu juga membuat kondisi kehamilannya semakin tidak jelas.
Dalam video itu, Amriana tetap menegaskan sedang dalam kondisi hamil. Namun, kata dia, kehamilannya tidak bisa dideteksi dokter.
"Kalau ke dokter tidak bisa, tidak dapat bisa. Buka semua Facebook saya, tiap bulan tiap bulan perut saya bagaimana, kadang gini besar, sebentar agak kempis. Sebentar besar, sebentar kempis," ujarnya dalam video yang beredar, Jumat (16/7).
-
Siapa yang dituduh hamil? Brisia Jodie mengaku lelah karena selalu dituduh hamil.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang menemukan janin membatu di Wonogiri? Namun setelah pembedahan pada April 1955, didapati janin yang mengeras.
-
Siapa yang hamil? Gritte Agatha dan Arif Hidayat mengumumkan kehamilan pertama mereka lewat postingan di Instagram pada bulan Juni yang lalu.
Amriana beralasan dia mengetahui sedang hamil bukan dari pemeriksaan dokter, tapi berdasarkan tukang urut. Kata dia, kehamilannya memang tidak bisa dijangkau logika.
"Engga di dokter (diperiksa kehamilannya). Apa namanya itu, tukang urut. Memang ini (kehamilannya) tidak bisa dijangkau dengan pikiran logika," kata dia.
Terpisah, kuasa hukum korban, Ashari Setiawan enggan mengomentari beredarnya video pernyataan kliennya soal kondisi kehamilannya. Dia beralasan dirinya mendampingi korban hanya terkait pemukulan yang dilakukan Mardani.
"Jadi begini kalau persoalan hamil, saya tidak masuk dalam konteks persoalan itu. Saya mendampingi dia persoalan penganiayaan Pasal 351 ayat (1) KUHP yang dilakukan oleh oknum Satpol PP yang arogan itu," ujarnya.
Terkait kebenaran soal kehamilan kliennya, Kama Cappi, sapaan akrab Ashari Setiawan, perlu menunggu hasil USG dari dokter. Dia menegaskan kliennya sudah bersedia menjalani USG.
"Persoalan kehamilan itu kita tunggu hasil dari USG. (Korban) sudah mau di-USG, kita tunggu hasilnya," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Diskominfo Kabupaten Gowa Arifuddin Saeni mengaku meragukan jika Amriana (sebelumnya disebut Riyana Kastury) sedang hamil. Dia bahkan menuding korban dan suaminya sengaja membangun opini.
"Hasil tes dia tidak hamil. Ketika mau di USG yang bersangkutan tidak mau. Ini kan berarti membangun lagi opini bahwa Satpol PP ini memukul orang hamil, padahal tidak," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (15/7).
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Satpol PP Gowa Mardani Hamdan terekam kamera memukul pasangan pemilik kafe saat razia PPKM di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng. Dalam rekaman itu, suami korban menyatakan istrinya sedang hamil 9 bulan. Rekaman itu pun viral di media sosial.
Kasusnya kemudian dilaporkan ke polisi. Mardani diduga telah melakukan tindak pidana penganiayaan sesuai Pasal 351 ayat (1) KUHPidana.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu memukul mental MA yang diduga kuat mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius
Baca SelengkapnyaAda sejumlah luka memar pada bagian pelipis, mata dan dada korban. Bagian mulut korban tampak ada darah yang mengering.
Baca SelengkapnyaAntara korban MA dan terduga pelaku H, telah saling mengenal
Baca SelengkapnyaIbu kandung korban tak habis pikir mengapa sang besan tega membunuh anak dan calon cucu pertamanya.
Baca SelengkapnyaPengembalian Tata ke tahanan akan menunggu hasil dari tim dokter.
Baca SelengkapnyaKasus itu bermula ketika anak perempuan MR, warga Kecamatan Candipuro dikabarkan hamil oleh warga setempat.
Baca SelengkapnyaSuami yang melakukan penganiayaan terhadap istri yang tengah hamil muda akhirnya jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaIbu hamil yang tertembak sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.
Baca Selengkapnya