Korban Pencabulan Calon Pendeta di Alor jadi 14, Mayoritas Anak di Bawah Umur
Merdeka.com - Korban pencabulan yang dilakukan SAS (35) calon pendeta atau vicaris di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah. Dari semula 12 korban yang dilaporkan, kini jadi 14 orang.
"Ada dua lagi korban pencabulan usia dewasa yang melapor ke Polres Alor pada Rabu kemarin," kata Kapolres Alor, AKBP Ari Satmoko, Jumat (16/9).
Menurutnya, hingga saat ini total korban menjadi 14 orang. Belasan orang ini merupakan korban pencabulan, persetubuhan dan UU ITE. Dari 14 korban ini, 10 di antaranya anak di bawah umur. Sedangkan empat korban lain sudah dewasa.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
"Sepuluh anak di bawah umur dan empat korban rata-rata berusia 19 tahun. Penyidik unit PPA Satreskrim Polres Alor sudah memeriksa para korban dan orang tua korban. Ada korban yang jadi saksi untuk korban lainnya," jelas Ari Satmoko.
Ia menambahkan, berkas perkara kasus ini pun sudah rampung dan segera dilimpahkan ke kejaksaan negeri Kalabahi.
Sebelumnya, SAS (35), vikaris atau calon pendeta di NTT ditahan polisi, karena diduga mencabuli belasan anak dibawa umur, di kompleks gereja GMIT Siloam Nailang, yang terletak di Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor.
"Ada 12 korban yang sudah memberikan keterangan kepada penyidik," kata Kasat Reskrim Polres Alor, Iptu Yames Jems Mbau, Selasa (10/9).
Menurutnya, dari 12 korban yang sudah memberikan keterangan kepada penyidik, ada delapan korban persetubuhan anak, satu korban cabul anak, dua korban ITE dan satu korban dewasa kasus persetubuhan.
Hasil penyelidikan polisi, ada sejumlah remaja perempuan yang direkam dan difoto dalam posisi bugil oleh pelaku. Pelaku juga merekam video saat melakukan persetubuhan terhadap para korban.
"Video itu dipakai pelaku untuk mengancam dan menyebarkan jika permintaannya untuk bersetubuh tidak diindahkan para korban," jelas Yames Jems Mbau.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaDitetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan
Baca SelengkapnyaRemaja putri berusia 16 tahun di Aceh Timur menjadi korban pemerkosaan oleh 16 pemuda yang rata-rata masih remaja. Baru tiga pelaku yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaRemaja Putri 16 Tahun di Flores Timur Digilir 12 Pria, Seorang Pelaku Berusia Anak-Anak
Baca SelengkapnyaRonny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis dialami remaja putri berusia 15 tahun asal Timor Tengah Utara (TTU). Dia dicabuli dan disetubuhi 10 pria saat mencari pekerjaan di Kota Kupang.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKasus rudapaksa dialami korban terjadi pada April 2024. Hanya saja,baru dilaporkan pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaLPSK memberikan perlindungan kepada 15 permohonan dalam kasus kematian Afif Maulana, remaja SMP yang tewas di Padang.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai vonis itu tidak berkeadilan bagi keluarga korban meski para terdakwa masih di bawah umur.
Baca SelengkapnyaMZ (13), MS (12), AS (12) hanya dimasukkan ke panti rehabilitasi khusus anak yang berhadapan dengan hukum. Sementara IS ditahan dan diancam 15 tahun penjara.
Baca Selengkapnya