Korban penculikan: Dukungan untuk Kopassus itu sesat!
Merdeka.com - Tim investigasi TNI AD telah menyatakan 11 anggota Kopassus sebagai tersangka penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan Yogyakarta.
Meski telah melakukan tindakan keji, pasukan elit tersebut justru banjir dukungan dari berbagai kalangan, tak terkecuali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak hanya itu, lahir pula satu akun di jejaring sosial Facebook yang diberinama 'Satu miliar dukungan untuk 11 Kopassus'.
Pujian yang disematkan kepada para pelaku dinilai sesat. Sebab, apa yang dilakukan oleh 11 anggota Kopassus tersebut bukti penegakan hukum lemah dan tidak menganggap negara itu ada.
-
Siapa prajurit Kopassus yang gugur di Timor Timur? Masjid ini dinamai Suparlan, salah satu prajurit legendaris korps baret merah. Suparlan gugur saat bertempur di Timor Timur tahun 1983.
-
Siapa Komandan Kopassus ke-13? Agum menjadi Komandan Kopassus ke-13 menggantikan Brigjen Tarub. Dia dilantik oleh Kasad Jenderal Wismoyo Arismunandar tanggal 6 Juli 1993.
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang curhat kepada Kopassus? Panglima Perang Moro Kogoya Curhat ada Perang di Mulia, Melalui Video Call Kepada Prajurit Kopassus
"Harusnya Presiden SBY itu marah dan minta mereka ditindak tegas, bukan sebaliknya mengapresiasi dan memuja mereka. Karena itu menyesatkan dan berbahaya bagi penegakan hukum dan HAM," ujar korban penculikan Tim Mawar Kopassus Tahun 1998, Mugiyanto, saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (9/4).
Menurutnya, tindakan tegas yang seharusnya diambil Presiden SBY adalah menginstruksikan para pelaku untuk dihukum di peradilan sipil bukan hanya peradilan militer. Sebab, korban berasal dari kalangan sipil, bukan lah dari kalangan militer.
Mugi menambahkan, berkaca dari pengalaman tahun 1997-1998 di mana 23 mahasiswa diculik oleh Tim Mawar Kopassus, saat itu Pengadilan Militer hanya mengganjar mereka dengan hukuman ringan bahkan ada yang bebas dari jeratan hukum. Dan untuk kasus Cebongan ini, dia tak berharap hal itu terulang lagi.
"Peristiwa Cebongan melanggar pelanggaran HAM berat. Langkah ke pengadilan sipil perlu diambil. Menurut pengalaman, salah satu contohnya di tahun 1997-1998, Pengadilan Militer hanya menghukum ringan mereka. Padahal mereka itu melakukan penculikan, penyiksaan tetapi malah disangkakan penahanan orang dengan hukuman maksimal dua tahun dan itu pun mereka benar-benar tidak dihukum bahkan mendapatkan promosi, itu pengalaman serupa dengan Tim Mawar," papar Mugi.
Sebagai bentuk ketegasan pemerintah dan TNI, Mugi juga meminta Panglima melalui KASAD juga memecat Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo dan Kepala Grup II Kopassus Kartosuro. Jika sikap tegas itu tak diambil, dia meragukan kasus seperti ini akan terulang kembali.
"Ini sebagai bentuk tanggung jawab seperti Danjen waktu itu, Prabowo, terus Muchdi PR pengganti Prabowo juga diberhentikan, dan komandan grup 4 Kopassus dipecat oleh dewan kehormatan perwira. Saya khawatir sikap tegas itu tidak diambil, bisa-bisa kejadian akan terus berulang," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, pria yang kini aktif dalam organisasi Ikatan Komisi Orang Hilang (IKOHI) melihat banjir pujian untuk TNI itu sebenarnya bukan satu prestasi. Melainkan, bentuk kekecewaan masyarakat terhadap penegakan hukum.
"Adanya anggapan negara tidak berdaya dan tidak ada oleh TNI AD terutama Kopassus, mereka melakukan apa yang diinginkan," keluh Mugi.
Saat peristiwa penembakan itu terjadi beberapa waktu, sebagai seseorang yang pernah menjadi target Kopassus, dia paham betul bahwa pelaku adalah prajurit dari baret merah. Sebab, dalam beberapa kali pengamatannya, saat 'beraksi' Kopassus selalu melakukan pergerakan terperinci, terorganisir dan cepat.
"Saya sudah menduga itu pasti Kopassus, mereka sangat profesional dan cepat. Tidak ada kesatuan yang senekat itu," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivis '98 Benny Ramdhani menyebut, putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) sudah jelas menyatakan bahwa Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis '98.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaAktivis 98 menilai ada upaya memanipulasi sejarah masa lalu bergabungnya Budiman Sudjatmiko hingga anggota Dewan Kehormatan Perwira Wiranto ke kubu Prabowo.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Lodewijk meminta agar para pelaku dihukum berat.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak Komnas HAM menetapkan peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI sebagai pelanggaran HAM berat.
Baca SelengkapnyaCerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca SelengkapnyaPertemuan Budiman dengan Prabowo membuat geram sejumlah aktivis 98
Baca SelengkapnyaDalam debat keempat Pilpres 2024 Mahfud sempat menyinggung soal permasalahan SDA lantaran pedang hukum yang tumpul ke bawah.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pengungkapan tragedi Kudatuli diharapkan mampu menghilangkan kekuasaan yang menindas.
Baca SelengkapnyaBudiman disebut hanya mengincar kekuasaan semata dengan mengatasnamakan rakyat.
Baca SelengkapnyaInnalilahi, Anggota DPR Orang Kepercayaan Prabowo Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan kasus 98 termasuk pelanggaran HAM berat.
Baca Selengkapnya