Korban penggandaan uang di padepokan Kanjeng Dimas lapor polisi
Merdeka.com - Penyidik polisi dari unit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, terus melakukan pemeriksaan terhadap seorang pemilik Padepokan Kanjeng Dimas yakni Taat Pribadi. Terutama mengenai keterlibatannya sebagai otak di balik tewasnya dua pengikutnya, Abdul Gani dan Ismail.
Yang terbaru, penyidik juga akan melakukan penyelidikan mengenai penipuan dan penggelapan uang. Korbannya tidak lain pengikutnya yang sampai sekarang tinggal di dalam Padepokan Kanjeng Dimas di di Dusun Sumber Cengkelek RT 22, RW 8, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.
Hingga sekarang, tidak begitu banyak korban yang membuat laporan secara resmi ke kantor polisi. "Ini masih satu orang korban yang membuat laporan di kantor polisi, terkait penipuan uang (penggandaan uang)," terang Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji, Senin (25/9).
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Siapa yang tinggal di Desa Budaya Pampang? Desa ini menjadi tempat tinggal tetap masyarakat Suku Dayak Apokayan.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
Namun jenderal bintang dua tersebut mengaku kalau saat ini anak buahnya dari unit Jatanras Ditresrimum yang menangani perkara tersebut masih mendalami kasus pembunuhan yang dilakukan Taat Pribadi bersama sepuluh orang, yang tidak lain anak buahnya sendiri sekaligus pengikutnya.
Status perkaranya sudah jelas, tersangka Taat Pribadi ikut terlibat dalam melakukan pembunuhan terhadap dua jenazah di lokasi Situbondo, Jawa Timur dan Wonogiri, Jawa Tengah. Tidak lain korbannya adalah orang yang selama ini mengikuti kegiatan di dalam Padepokan Kanjeng Dimas, korbannya adalah Abdul Gani dan Ismail.
Kedua pengikut Taat Pribadi tersebut tewas dipukul dan leher dijerat, kemudian dibuang di tanah kosong di Wonogiri dan Situbondo. "Kalau kasus pembunuhannya sudah jelas. Tersangka pemilik Padepokan Kanjeng Dimas ini otak di balik kasus pembunuhan yang terjadi Situbondo dan Wonogiri," tandas dia.
Seperti diketahui, Taat Pribadi ditangkap berdasarkan laporan dari polisi yang ada di Probolinggo, pada bulan Juli 2016. Dalam laporan itu, dikabarkan dua orang yang sebelumnya dikabarkan hilang, yakni Abdul Gani dan Ismail, ternyata menjadi korban pembunuhan.
Pelakunya adalah anak buah Taat. Polisi yang menangani, berhasil menangkap sepuluh orang, setelah itu baru berhasil menangkap Taat Pribadi.
Polisi yang sudah melayangkan tiga kali surat panggilan, ternyata tidak dihiraukan oleh tersangka dengan alasan sakit. Namun setelah dilakukan penyelidikan, ternyata tersangka tidak sakit. Polisi langsung melakukan penangkapan dan penggerebekan terhadap seorang spiritual yakni Taat Pribadi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaUang tersebut kemudian diteruskan untuk membeli barang-barang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaPosko dibuka untuk menerima pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Baca SelengkapnyaKedelapan warga binaan itu terindikasi membantu pegawai berinisial M.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang sudah ditetapkan menjadi tersangka setelah menjadi pemeriksaan di Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca Selengkapnya