Korban penyanderaan di angkot: Saya mimpi dikerubungi orang banyak

Merdeka.com - Isnawati, perempuan berusia 40 tahun ini tanpa pikir panjang langsung memberikan telepon selulernya kepada pelaku penyanderaan. Ia bersama beberapa penumpang angkot T25 jurusan Terminal Pulogebang-Rawamangun jadi korban penyanderaan Hernawan.

"Penodong itu minta handphone dengan maksa ke saya, sambil menodongkan pisau ke orang sebelahnya itu ibu yang membawa anak," ujar Isnawati kepada merdeka.com, Senin (10/4).

Karena terus memaksa dan mengancam akan membunuh sanderaannya jika tidak memberi, Isnawati menyerahkan handphone miliknya kepada penodong. "Dari pada nanti ada korban jiwa, saya juga kasihan sama ibu dan anak ditodong pisau seperti itu makanya saya tidak pikir panjang dan langsung kasih handphone ke pelaku," tambahnya.

Selain itu, Isnawati mengaku sempat mendapatkan pertanda akan adanya peristiwa menegangkan tersebut. "Saya mimpi dikejar dan dikerubungi orang banyak, enggak tahu apa penyebabnya. Mungkin itu pertanda kejadian hari ini," tuturnya.

Isnawati merupakan korban selamat perampokan dalam angkot T25 jurusan Terminal Pulogebang-Rawamangun. Ia selamat setelah kabur dari angkot saat berhenti di lampu merah buaran.

"Firasat juga ada sih sebelum kejadian, itu kan saya rencana mau main ke rumah orang tua di kampung sumur, niat berangkatnya dari siang tapi baru jalan sekitar habis maghrib karena kaki kayak males gitu keluar rumah," pungkasnya.