Korban selamat perampokan Pulomas masih belum banyak bicara
Merdeka.com - Emi (44) dan Santi (22) merupakan ibu dan anak yang menjadi korban selamat dalam aksi penyekapan di rumah Dodi Triono di Jalan Pulomas No. 7A, Pulomas, Jakarta Timur Senin (26/12) lalu. Keluarga yang berada di Sukabumi pun langsung menuju Jakarta begitu mendapat kabar Emi dan Santi menjadi korban.
Bibih, suami Emi bersama Wawan saudaranya tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00 Wib. Hingga kini mereka pun baru sempat menjenguk keluarganya dua kali.
"Enggak sempat bicara apa-apa. (Emi) enggak banyak omong," kata Wawan di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (28/12).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Wawan mengatakan kabar kerabatnya menjadi korban penyekapan dari stasiun televisi. Mereka pun langsung bergegas menuju Jakarta untuk memastikan kondisi Emi dan Santi.
Meski telah diizinkan menjenguk dua kali namun pihaknya belum mengetahui kondisi pasti Emi dan Santi. Dokter yang merawatnya pun tak banyak mengatakan apapun kepada pihak keluarga.
"Udah (bertemu dokter) enggak nerangin gimana-gimana," ucap Wawan.
Hingga kini dirinya pun masih belum tahu kapan Emi dan Santi diperbolehkan pulang. Padahal hanya ada luka memar di punggung Emi.
"Enggak tahu juga (kapan boleh pulang). Lihat perkembangan kesehatan. Ada luka di punggung, memar aja di belakang," tutur Wawan.
Wawan menambahkan, Emi memiliki 3 orang anak. Anak pertama bernama Santi yang juga menjadi korban dan dua anaknya yang berusia 9 dan 14 tahun tinggal di Sukabumi bersama Bibih suaminya.
Diketahui, Santi yang merupakan baby sitter Dodi bekerja dengan ibunya Emi sebagai pembantu rumah tangga. Keduanya baru sekitar 3 minggu bekerja dengan Dodi.
"Di rumah sini katanya baru 3 minggu pindahan (rumah) dari yang bawa itu namanya Yanto. Pak Yanto yang meninggal itu, supirnya (Dodi) kerja di situ," terang Wawan.
Wawan juga menambahkan, ia hanya diberi kesempatan bertemu dengan Emi dan Santi hanya 3 menit. Namun demikian dokter pun tak melarang dirinya untuk menjenguk keduanya.
"Ini bukan pasien biasa. Ini kan pasien spesial. Bisa jenguk cuma 3 menit," ujar Wawan.
"Semoga cepat sembuh, semoga cepat ketangkap pelakunya," harap Wawan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya