Korban Siklon Tropis Seroja di Kabupaten Alor, 25 Orang Meninggal dan 20 Hilang
Merdeka.com - Sebanyak 25 orang meninggal dunia dan 20 orang masih dinyatakan hilang akibat bencana siklon tropis Seroja di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4) kemarin.
Banjir bandang, tanah longsor disertai pohon tumbang mengakibatkan infrastruktur jalan dan jembatan putus.
"Untuk kabupaten Alor sebanyak 25 orang meninggal dunia, 20 orang hilang atau belum di temukan, serta 25 orang mengalami luka- luka," Jelas Karo Administrasi Pimpinan Setda Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu yang didampingi Kasrem 161/Wirasakti Kolenel Inf Jems Andre Ratu Edo, Kamis (8/4).
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang menjadi korban Gempa Besar Kanto? Korban jiwa terbesar disebabkan oleh pusaran api yang melanda Rikugun Honjo Hifukusho (sebelumnya Depot Pakaian Tentara) di pusat kota Tokyo, di mana sekitar 38.000 orang terbakar setelah berlindung di sana setelah gempa bumi.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
Menurutnya, warga yang terdampak sebanyak tujuh kepala keluarga atau 18 jiwa. Sedangkan 360 unit rumah mengalami kerusakan dengan rincian, 179 rusak berat, 180 rusak sedang dan sisanya 180 rusak ringan.
"Ini merupakan data sementara yang diterima posko komando tanggap darurat bencana siklon tropis Seroja provinsi Nusa Tenggara Timur," Kata Marius.
Kasrem 161/Wirasakti Kupang, Kolonel Inf Jems Andre Ratu Edo menambahkan, untuk penanganan dan distribusi logistik pada daerah terkena bencana TNI-Polri dan BPBD, menyiapkan enam unit helikopter untuk mengangkut logistik.
"Untuk saat ini tim gabungan TNI-Polri di Kabupaten Alor, masih melakukan pencarian para korban yang meninggal maupun hilang," ungkapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaTotal 20 orang meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan yakni Makale dan Makale Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca Selengkapnya