Korban sudah melahirkan, Sitok belum juga diperiksa
Merdeka.com - Kasus Sitok Srengenge, sastrawan yang menghamili mahasiswi Universitas Indonesia (UI), RW (22), berjalan lambat di tangan kepolisian. Bahkan, hingga korban melahirkan, mantan kurator Komunitas Salihara itu belum juga diperiksa.
Pengacara RW, Iwan Pangka, menjelaskan, kliennya telah melahirkan bayi perempuan lewat persalinan normal di sebuah rumah sakit di Jakarta, pada 31 Januari 2014 pukul 21.15 Wib. "Alhamdulillah (ibu dan bayi) sehat. Bertepatan dengan hari raya Imlek," kata Iwan saat dihubungi merdeka.com, kemarin.
Iwan mengatakan belum tahu apa reaksi Sitok atas kelahiran bayi yang juga darah dagingnya itu. Namun yang jelas, kata Iwan, pihak korban tidak berinisiatif dan tidak merasa perlu untuk memberitahu Sitok soal kelahiran tersebut.
-
Siapa yang nyikep? Mayoritas warga memilih celurit.
-
Siapa yang mencium kening istrinya di Tepok Bulu? Dalam momen setelah kalah tanding, Duta mendekati istri tercintanya. Dengan penuh kasih sayang, ia memeluk dan mencium kening sang istri yang selalu memberikan dukungan.
-
Apa arti Tedak Siten? Tedak Siten berasal dari kata tedhak yang memiliki arti turun dan siti yang artinya tanah sehingga upacara ini juga disebut dengan istilah upacara turun tanah.
-
Apa yang disampaikan Kapolda Jateng kepada warga Sukolilo? 'Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun ' 'Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,' tambahnya.
-
Kapan Kapolda mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kenapa Kapolda mencium istrinya di depan anak buah? Sang jenderal mengaku bahwa istrinya adalah terbaik di dunia dan merupakan satu-satunya orang yang selalu memotivasinya. Sehingga, ia tidak segan-segan memperlihatkan rasa sayangnya kepada sang istri meski di muka umum.
"Untuk apa?" tegas Iwan menambahkan Sitok sudah menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab di awal kehamilan RW.
Jalan damai memang sudah ditutup pihak korban. Dengan kata lain, penyelesaian satu-satunya saat ini adalah proses hukum, yang diketahui saat ini berjalan sangat lambat.
Kasus ini dilaporkan pihak RW pada November tahun lalu. Namun dua bulan lebih berlalu, polisi baru memeriksa RW, ibunya dan sejumlah saksi dari pihak korban. Sementara, Sitok sebagai terlapor hingga kini juga belum disentuh oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Di tengah lamanya proses hukum itu, pengacara korban pemerkosaan Sitok Srengenge sempat mengeluhkan obyektivitas polisi dalam menangani kasus ini. Pasalnya, salah seorang penyidik mencoba memediasi Sitok dan RW secara pribadi, tanpa sepengetahuan kuasa hukum.
"Kompol Paimin, Kanit Unit II Kamneg Polda Metro Jaya pada pukul 17.49 WIB mengirimkan SMS dan menelepon Ibu RW mengatakan Sitok Srengenge kangen kepada RW dan mau bertanggung-jawab atas segala perbuatan yang telah dilakukannya. Sitok juga mau bertemu dengan keluarga Ibu RW," ungkap pengacara RW, Iwan Pangka pada merdeka.com, Kamis (23/1).
Lantas ibu RW menjawab mengapa polisi tersebut tidak menyampaikan pesan tersebut kepada pengacaranya, Iwan Pangka. "Kompol Paimin pun menjawab 'saya menyampaikan amanat hanya kepada Ibu'," terang Iwan.
Atas ungkapan kangen Sitok yang disampaikan Kompol Paimin ke ibu RW, sejumlah pihak mencium ada yang tidak beres dengan kasus ini. Belum lagi ungkapan itu dinilai merupakan teror tersendiri bagi korban di masa tua kehamilannya. Kini setelah RW melahirkan, publik tetap menunggu penuntasan kasus ini.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaKasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius
Baca SelengkapnyaTertukarnya kedua bayi pasien itu telah terbukti dari hasil DNA.
Baca SelengkapnyaIbu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.
Baca Selengkapnya