Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korban tanah longsor Purworejo masih buta mitigasi bencana

Korban tanah longsor Purworejo masih buta mitigasi bencana Korban Longsor Purworejo. ©2016 Merdeka.com/hartanto rimba

Merdeka.com - Sejumlah warga penduduk desa yang mengalami bencana tanah longsor Purworejo mengaku tidak mengetahui kalau daerahnya memiliki potensi bencana alam. selain itu, mereka juga mengaku tidak mengetahui langkah mitigasi bencana jika terjadi hujan deras saat musim hujan.

Suparlan (61) warga dusun Caok, Karangrejo, tidak menyangka hujan lebat yang menguyur desanya akan berakibat tanah longsong menelan nyawa 43 jiwa pada Sabtu (18). Dia menganggap hujan deras itu rutin tiap terjadi sepeti tahun sebelumnya.

"Sudah Sekitar 30 tahun pasti juga ada hujan deras. Biasanya cuma longsor kecil-kecilan misalkan di pinggir-pinghir jalan," kata Suparlan saat ditemui di dusun Caok, Kamis (23/6).

Suparlan tempat tinggalnya hanya berjarak 7 meter dari lokasi longsor, mengaku sedang duduk-duduk di teras rumah sambil menyaksikan hujan lebat. Dia tidak menyangka bahwa daerah tempat tinggalnya berpotensi bencana longsor.

Lebih jauh Suparlan mengaku bahwa selama ini dirinya tidak pernah mendapat sosialisasi terkait potensi longsor. "Belum pernah ada sosialisasi mitigasi bencana," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Ahmad Chrismadhon (17), yang rumahnya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi tanah longsor. Saat terjadi hujan deras, Ahmad dan keluarganya sedang bersantai di dalam rumah. Beruntung rumahnya tidak tersambar longsoran tanah.

"Saat hujan deras itu saya dan orang tua melakukan aktifitas biasa saja di rumah," tuturnya.

Ahmad menceritakan, tiba-tiba ada suara gemuruh di tengah kondisi hujan deras. Suara itu membuatnya bertanya-tanya dari mana sumber gemuruh tersebut.

"Saat suara gemuruh pun saya masih di rumah, sama sekali nggak kepikiran kalu terjadi tanah longsor. Kemudian disusul bunyi kentongan," ungkapnya.

Menurutnya, bunyi kontongan itu juga belum menyadarkannya bahwa ada peringatan bahaya. "Kan kami selama ini nggak pernah diberi tahu kalau bunyi kentongan itu tanda bencana alam," sambung Ahmad.

Ahmad dan keluarga baru menyadari bencana itu setelah babarapa tetangganya berteriak-teriak meminta tolong. Kondisi saat itu gelap lantaran listrik padam.

Riza Oktavi Nugraheni (24), salah satu korban tanah longsor selamat setelah tubuhnya tertimbun tanah selama 12 jam mengatakan saat terjadi hujan deras tidak menduga akan terjadi tanah longsor.

Perempuan yang bekerja sebagai guru taman kanak-kanak itu mengaku bahwa selama ini tidak tahu kalau daerahnya merupakan rawan bencana longsor.

"Saya fikir cuma hujan lebat seperti biasanya saja. Selama ini belum pernah mendapatkan sosialisasi pemetaan bencana di lingkungan desa kami," kata Riza saat ditemui di RSUD Dokter Citrowardojo dalam kondisi berbaring.

Menurutnya, bencana longsor ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak baik pemerintah dan masyarakat. "Apabila masyarakat itu sudah mengerti bahwa lingkungannya berpotensi longsor, bila terjadi hujan lebat pasti masyarakat mau berkumpul di titik aman bencana," tutupnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulunya Terdapat 35 Kepala Keluarga, Ini Kisah Kampung Mati Wonogiri
Dulunya Terdapat 35 Kepala Keluarga, Ini Kisah Kampung Mati Wonogiri

Warga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.

Baca Selengkapnya
Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang

Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Mati di Tengah Hutan Purbalingga, Kini Tinggal Sisakan Satu Keluarga
Mengunjungi Kampung Mati di Tengah Hutan Purbalingga, Kini Tinggal Sisakan Satu Keluarga

Para warga meninggalkan kampung itu sejak terjadi peristiwa longsor. Ditakutkan peristiwa serupa akan terjadi kembali.

Baca Selengkapnya
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor

Beredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.

Baca Selengkapnya
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian

Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga Kampung Terpencil di Banjarnegara, Hanya Ada 6 Rumah
Melihat Kehidupan Warga Kampung Terpencil di Banjarnegara, Hanya Ada 6 Rumah

Seorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.

Baca Selengkapnya
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa

Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Emas, Masih Ada Kampung di Ponorogo Hidup Tanpa Listrik Seperti Zaman Dulu
Menuju Indonesia Emas, Masih Ada Kampung di Ponorogo Hidup Tanpa Listrik Seperti Zaman Dulu

Di era modern saat ini ternyata di Indonesia masih ada salah satu kawasan yang tidak dialiri listrik.

Baca Selengkapnya
7 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Warga Lari Tinggalkan Motor untuk Selamatkan Diri
7 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Warga Lari Tinggalkan Motor untuk Selamatkan Diri

Banjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang
Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang

Korban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).

Baca Selengkapnya
Musim Hujan Disebut Makin Dekat, Begini Cara BPBD Banyumas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Musim Hujan Disebut Makin Dekat, Begini Cara BPBD Banyumas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

BPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi

Baca Selengkapnya
Jerit Warga Parung Panjang Bertahun-tahun Pasrah Lewat Jalan Rusak, Berulang Kali Diadukan Tapi Tak juga Diperbaiki
Jerit Warga Parung Panjang Bertahun-tahun Pasrah Lewat Jalan Rusak, Berulang Kali Diadukan Tapi Tak juga Diperbaiki

Warga sudah berulang kali mencari keadilan dengan cara melapor ke pemda setempat. Tetapi suara hati mereka dianggap angin lalu.

Baca Selengkapnya