Korban terus berjatuhan, Wakapolri minta anak buah bereskan miras oplosan 1 bulan
Merdeka.com - Puluhan orang meregang nyawa di sejumlah daerah karena menenggak minuman keras oplosan. Kejadian ini mendapat perhatian khusus dari Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin.
Dia geram peristiwa beruntun itu telah membuat banyak nyawa hilang. Syafruddin memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengusut tuntas kasus miras oplosan tersebut hingga ke akar-akarnya.
"Saya targetkan bulan ini selesai. Bulan depan masuk Ramadhan enggak ada lagi miras yang beredar di masyarakat seluruh Indonesia," ujar Syafruddin di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2018).
-
Kenapa minuman Lebaran penting? Momen bersilaturahmi pun akan lebih hangat jika dilengkapi dengan hidangan yang tepat.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Siapa yang menolak minuman keras? Video Herjunot saat menjadi DJ sempat viral karena menolak secara halus tawaran minuman beralkohol.
-
Minuman apa yang paling populer untuk Lebaran? Resep minuman lebaran Idul Fitri bisa menjadi andalan Anda untuk berbagi suka cita.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Mengapa polisi menyiapkan skema penurunan peserta Misa Akbar? 'Agar seluruh bus atau LO wajib mengikuti arahan petugas Kepolisian dan Dinas Perhubungan serta petugas lainnya,' ujar Karo PID Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Tjahyono Saputro kepada wartawan, Rabu (4/9).
Syafrudiin juga mengapresiasi jajaran Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Polda Kalimantan Selatan yang telah mengungkap kasus miras oplosan. Namun ia yakin, pengungkapan kasus tersebut masih berada di permukaan.
Jenderal bintang tiga itu juga curiga, kasus miras oplosan tak hanya terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Tapi di seluruh Indonesia.
Karena itu, ia memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengusut tuntas kasus produksi dan peredaran miras oplosan. "Saya tadi perintahkan seluruh kapolda di Indonesia untuk membuat kasus ini berhenti, artinya mengungkap sampai ke akar-akarnya," ucap Syafruddin.
Syafruddin menyebut, keberadaan miras oplosan yang merenggut banyak nyawa ini sebagai fenomena gila. Setidaknya ada 82 nyawa melayang lantaran menenggak miras oplosan.
"Di Jakarta 31, di Jabar 51. Dan saya yakin ini di tempat lain banyak. Saya rasa ratusan. Karena di Kalsel juga ada," kata dia.
Karena itu, ia berkali-kali menginstruksikan jajarannya agar mengusut tuntas kasus pembuatan dan peredaran miras oplosan ini.
"Kalau dibiarkan, ini sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan hidup masyarakat. Itu kira-kira kenapa saya penting datang ke sini untuk melihat dan menyampaikan betapa konsennya Polri untuk menyelesaikan kasus ini," ujar Syafruddin.
Dia juga meminta agar kasus tersebut dibahas di level sidang kabinet. Polri, katanya, akan mengusulkan kepada pemerintah untuk mengangkat masalah dalam sidang kabinet atau sidang Kemenko PMK dan Polhukam.
"Untuk dibahas di tataran kementerian, supaya tuntas masalah ini," jelasnya.
Syafruddin juga tidak menampik, maraknya peredaran miras oplosan akibat adanya perda di beberapa daerah yang menghalangi legalitas minuman beralkohol. Karena itu, penanganan miras oplosan tidak hanya pada tataran kasus pidananya.
"Semua sistem harus dibenahi. Regulasinya. Saya sudah singgung masalah perizinan tadi. Semua sistem, bukan hanya case-nya. Kita tangani secara komprehensif, bukan hanya polri. Semua kementerian lembaga harus turun tangan," kata dia.
Jenderal bintang tiga itu menyebut, kejadian ini merupakan fenomena gila. Setidaknya ada 82 nyawa melayang di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan Jawa Barat akibat menenggak miras oplosan. Jumlah itu bisa bertambah dengan adanya kejadian di beberapa daerah di seluruh Indonesia.
Meski begitu, fenomena miras oplosan ini belum bisa ditingkatkan menjadi kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia.
"KLB nggak usah. Ini bukan KLB. Ini bisa diselesaikan dengan penegakan hukum yang simultan dengan pembenahan sistem. Jadi semua kementerian lembaga dibenahi sistemnya. Kalau perlu dibikin satgas bersama. Pokoknya ini selesai sebelum puasa," Syafruddin menandaskan.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal bintang dua ini memastikan pelaku tawuran bakalan salat ied di dalam sel
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan bakal mengandangkan pelaku tawuran saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat yang bisa berdampak negatif, selama Ramadhan 1445.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkapkan strategi mencegah peredaran narkoba selama bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal berikan motivasi dan arahan untuk anak buahnya untuk diteladani selama bulan suci ramadan.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Mohammad Iqbal perintahkan seluruh tempat hiburan malam di Riau tutup selama bulan ramadan
Baca SelengkapnyaDia juga menginstruksikan anak buahnya untuk menembak mati pengedar narkoba sesuai mekanisme
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaMenurut Polri, dua wilayah itu menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri, khususnya dari wilayah Malaysia.
Baca SelengkapnyaMereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan dan penganiayaan santri di Prawirotaman.
Baca SelengkapnyaSudah beberapa kali ikut agenda pemusnahan narkoba, Aboe bertanya-tanya mengapa orang bisa ketagihan barang haram tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya memberantas peredaran miras hingga rokok ilegal.
Baca Selengkapnya