Korban Tewas KM Arin Jaya di Perairan Madura Bertambah Menjadi 17 Orang
Merdeka.com - Korban tewas akibat tenggelamnya Kapal Motor Arin Jaya di perairan Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, Sumenep, Madura terus bertambah. Dari data Kepolisian, kini ada 17 jenazah yang telah ditemukan dari yang sebelumnya 13 jenazah.
Dari data sementara yang diterima kepolisian, jumlah penumpang kapal motor tersebut diperkirakan lebih dari 50 orang. Saat ini, 36 orang dinyatakan selamat dan 17 orang ditemukan tewas. Sedangkan 4 orang lainnya masih dilakukan pencarian.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Mangera mengatakan, data jumlah penumpang masih memungkinkan untuk berkembang. Sebab, tidak ada manifest penumpang dalam kapal itu.
-
Siapa yang menyatakan bahwa kunjungan kapal pesiar akan meningkat? Sementara, Ardhy Wahyu Basuki selaku Regional Head 3 Pelindo mengatakan kunjungan kapal pesiar atau cruise sendiri diprediksi akan bertumbuh pertengahan Oktober sampai akhir tahun 2023.
-
Kenapa banyak kapal karam di Karimunjawa? Perairan Karimunjawa juga terkenal karena keangkerannya. Sudah banyak kapal yang karam atau tenggelam tanpa sebab yang jelas.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
"Data yang kami dapat sementara bisa selalu berubah. Pasalnya penumpang kapal tidak terdata. Jadi data awal berdasarkan keterangan para korban selamat," jelasnya, Selasa (18/6).
Dari jumlah korban meninggal, petugas baru dapat mengidentifikasi 16 penumpang. Petugas pun hingga saat ini masih terus mencari lagi lima korban yang belum ditemukan.
"Dari 17 penumpang yang meninggal, hanya satu yang masih belum teridentifikasi. 5 orang yang dikabarkan hilang masih terus dicari," katanya.
Sebelumnya, Kapal Motor Arim Jaya yang dinahkodai oleh Arim, warga Desa Guwa-Guwa Kec. Ra'as Kab. Sumenep berangkat dari Pelabuhan Guwa-Guwa Kec. Ra'as Kab. Sumenep.
Data terakhir, KM Arim Jaya ini diperkirakan mengangkut penumpang sekitar 57 orang. Kapal dinakhodai Arim dibantu oleh Marwi.
Setelah kapal berangkat, sekitar pukul 10.00 WIB, sesampainya di perairan pertengahan Pulau Sepudi dan Kepulauan Giliyang, kapal terkena ombak besar. Hal ini diduga mengakibatkan kapal terguling dan kemudian tenggelam pada Senin (17/6).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum diketahui kronologi lengkap kejadian.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca Selengkapnya