Korban Tsunami Banten: Doain Ya, Kalau Umur Panjang, Aku Mau ke Yaman
Merdeka.com - Adel (16), tak kuasa menahan air matanya, saat menyaksikan langsung teman dekatnya di Pondok Pesantren Madinatunnajah, Jombang, Tangerang Selatan Nidaul Khusna (16), dimandikan sebelum dibungkus kain kafan untuk disalatkan dan dimakamkan.
Nidaul Khusna, adalah satu dari 8 korban meninggal dunia yang berangkat untuk berlibur ke Pantai Carita, Banten bersama belasan warga Perumahan Bukit Nusa Indah, Ciputat serta kedua orang tuanya Matori (selamat) dan Rumisih yang turut menjadi korban Tsunami.
Adel mengaku masih mengingat percakapan terakhirnya bersama Nida, sebelum akhirnya persahabatan keduanya dipisahkan oleh maut.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Siapa yang menjadi korban tsunami Aceh? Dilaporkan, sekitar 132.000 orang meninggal dunia dan 37.000 lainnya dinyatakan hilang. Tragedi ini menjadi bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia, sebagaimana dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 27 Desember 2004.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Dimana kuburan massal Tsunami Aceh? Salah satunya adalah kuburan massal yang terletak di Ulee Lheue.
-
Siapa yang menjadi korban Gempa Besar Kanto? Korban jiwa terbesar disebabkan oleh pusaran api yang melanda Rikugun Honjo Hifukusho (sebelumnya Depot Pakaian Tentara) di pusat kota Tokyo, di mana sekitar 38.000 orang terbakar setelah berlindung di sana setelah gempa bumi.
-
Apa penyebab kematian korban tsunami? Golitko dan timnya pergi ke tempat tengkorak ditemukan, di dekat lokasi yang dikenal sebagai Paniri Creek oleh Hossfeld, untuk menganalisis tanah di sana. Tujuannya untuk menemukan informasi penyebab tewasnya orang tersebut dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah geologi wilayah itu.
"Kami saat ini sedang libur pesantren, saat itu kami sempat video call hari Jumat malam, sebenarnya mau obrolin rencana pertemuan santriwati tanggal (23/12). Tapi Nida cerita enggak bisa ikutan, karena mau menemani orang tuanya berlibur ke Carita. Terus dia banyak cerita soal yang lain juga," ucap Adel teman pesantrennya sejak 1 Tsanawiyah itu.
Namun lanjut Adel, Nida berjanji akan menyempatkan untuk kumpul bareng bersama teman-teman pesantren di luar Pondok Pesantren Madinatunnajah pada Minggu (23/12).
"Dia bilang tanggal 23 pagi dia pulang, pokoknya sorenya dia mau ketemu di Pengajian Majelis Rasulullah. 'Pokoknya sore nanti kita ketemuan'," menirukan percakapan Adel bersama Nida.
Adel lalu menceritakan, keinginan terbesar Nida untuk melanjutkan pendidikannya hingga ke luar negeri.
"Cita-citanya dia itu mau lanjut sekolah ke Yaman, itu impian terbesarnya," kata Adel.
Adel pun memberi semangat besar kepada Nida atas impiannya itu, Nida juga berkinginan teman-teman di Pondoknya saat ini bisa sukses meraih ilmu.
"Aku kasih semangat, karena dia memang orangnya pintar. Sekarang lagi giatin bahasa Arab. Terus dia bilang, kita semua harus sukses bareng-bareng 'ayo sama-sama kita tebalin belajar bahasa arabnya'," ucap Nida kepada Adel.
Setahu Adel, sejak duduk dibangu Tsanawiyah, Nida terbilang sebagai santriwati yang cerdas. Dia selalu menunjukkan itu, dengan menjadi bintang di angkatan Pondok Pesantrennya.
"Selalu rangking di Pondok, anaknya memang pintar dan semangat belajarnya yang luar biasa. Terus, dia bilang lagi 'insya Allah, doain ya, kalau umur panjang aku mau ke Yaman," kenang Adel.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat Jemaah Haji Asal NTT Meninggal Dunia di Makkah
Baca SelengkapnyaDi bawah naungan pepohonan di kuburan massal Siron, Banda Aceh, sejumlah peziarah dan penyintas memanjatkan doa untuk mengenang para korban tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaKeduanya menjadi korban dalam kecelakaan maut KM58 Tol Cikampek
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaKakak adik itu tewas saat menuju Kuningan, Jawa Barat, ditemani bibinya bernama Eva Daniawati
Baca SelengkapnyaAnis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaViral nenek usia 71 tahun taklukan banyak gunung. Ini fakta sosoknya yang curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaAbu Bakar Mureh dan istri mendaftar haji pada 2018. Keduanya mendapat prioritas lansia, hingga bisa berangkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaNurasik tahun ini berhaji bersama anak perempuannya.
Baca Selengkapnya