Korban yang terbakar di Gunung Wilis diduga pengusaha busana muslim
Merdeka.com - Teki-teki siapa korban yang tewas dalam mobil Toyota Kijang Nopol AG-894 RC di Gunung Wilis wilayah tikungan Lungur Malang Dusun Besuki Desa Jugo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, Rabu malam (10/6) sedikit terkuak. Berdasarkan keterangan keluarga pemilik mobil, diduga korban adalah Mahfud Arifin (60).
Mahfud Arifin pengusaha busana muslim warga Dusun Banca'an RT 01/01 Desa Mojosari Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung. Namun polisi belum berani memastikan soal identitas karena masih akan melakukan test DNA.
Jika ini benar maka hal ini mematahkan pendapat sebelumnya bahwa korban yang tewas di dalam mobil yang terbakar di Gunung Wilis pada Rabu malam (10/6) itu adalah seorang perempuan.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Mengapa polisi memeriksa DNA tali? Polres Metro Jakarta Utara fokus menunggu hasil pemeriksaan DNA dari satu keluarga yang tewas bunuh diri di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjelaskan DNA yang dicek oleh petugas adalah tali yang dipakai mengikat tangan satu keluarga ini saat melompat. 'DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu,' ucapnya, Senin (18/3).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Mengapa struktur misterius itu belum bisa dipastikan fungsinya? Para arkeolog belum bisa memastikan fungsi struktur ini.
-
Kenapa kasus Ida belum terungkap? “Keluarga korban tentu berharap kasus ini terang benderang dengan menangkap pelakunya. Polres Batubara diminta untuk lebih serius dalam menangani kasus ini. Kalau mampu tak mampu mengungkap, serahkan saja ke Polda Sumut,“
Adi Candra, menantu Mahfud Arifin saat ditemui di Tulungagung menjelaskan panjang lebar kepada wartawan tentang kronologis hingga menghilangnya sang mertua pada malam kejadian.
"Sore itu saya mandi dan setelah mandi mobil bapak mertua sudah tidak ada. Namun mertua perempuan saya sempat berpapasan usai salat magrib dari musala. Meski berpapasan berdasarkan keterangan ibu mertua, bapak tidak pamitan mau ke mana," ungkap Candra, Kamis (11/6).
Ditambahkan Candra pada Rabu malam sekitar pukul 23.30 WIB keluarga mencoba menghubungi Mahfud Arifin namun handphone sudah lost contact.
"Karena penasaran sekitar pukul 02.00 WIB dini hari kami mencoba menghubungi lagi dan gagal. Kami sekeluarga bingung sebab bapak tidak pamitan mau ke mana sementara HP tidak bisa dihubungi," tambah Adi Candra.
Hingga akhirnya pada Kamis pagi (11/6) mendengarkan salah satu radio swasta di Kediri yang memberitakan tentang terbakarnya mobil dengan ciri-ciri yang dimiliki Mahfud Arifin.
"Mertua perempuan saya (Datik Djumrotin) dan kakak akhirnya memutuskan ke Kediri untuk melaporkan ke Polres Kediri Kota dan melihat jenazah di RS Bhayangkara Kediri," tandasnya.
Ada dugaan berdasarkan keterangan Adi Candra, mertuanya mengunjungi saudaranya yang ada di wilayah Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. "Namun yang menjadi pertanyaan kami mengapa bapak sampai naik ke atas gunung yang cukup tinggi, sementara keluarga bapak ada di bawah. Ini yang belum terjawab," tanyanya.
Sementara itu polisi dan tim Labfor Polda Jatim saat ini berusaha melakukan tes DNA dengan tubuh yang terbakar yang diduga Mahfud Arifin. Langkah ini untuk memastikan siapa sebenarnya korban yang tewas terbakar dalam mobil tersebut.
Namun demikian meski sudah ada titik terang polisi tetap belum berani memastikan siapa korban yang tewas tersebut.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP I Made Yogi, PU dikonfirmasi tetap bersikukuh belum bisa memberikan keterangan tentang identitas korban dan motifnya kejadian tersebut .
"Kami dan tim Labfor Polda Jatim masih terus melakukan penyelidikan dan memintai keterangan saksi-saksi. Sekali lagi kami belum bisa memberikan keterangan apakah korban laki-laki atau perempuan, kami masih menunggu dari dokter forensik " katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardhana mengatakan polisi kini mendalami peran kedua calon pengantin. Status keduanya masih sebagai saksi.
Baca SelengkapnyaKeterangan warga, saat kejadian pelaku ada di lokasi. Namun warga tidak mengira karena saat itu warga sedang memadamkan api.
Baca SelengkapnyaPolres Tangsel masih menyelidiki identitas dari pria tanpa identitas yang tewas di dalam toren.
Baca SelengkapnyaAda empat bayi dilahirkan di hari yang sama, pada saat kejadian balita MS tertukar di RS Islam Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaTujuh saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di sekitar korban, mengingat korban berstatus anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa lima saksi. Korban perempuan tersebut diduga diperkosa lalu dibunuh.
Baca SelengkapnyaPolisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca SelengkapnyaPolisi belum berani membenarkan bila korban diduga diperkosa sebelum dibunuh.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca Selengkapnya