Korlap Ormas Surabaya Minta Maaf Soal Insiden di Asrama Mahasiswa Papua
Merdeka.com - Organisasi massa (ormas) yang turut melakukan aksi di asrama mahasiswa Papua, Jalan Kalasan, Surabaya, beberapa waktu lalu memohon maaf atas insiden tersebut. Mereka menyebut tidak ada upaya pengusiran maupun penghinaan terhadap para mahasiswa Papua itu.
Permohonan maaf ini disampaikan Koordinator Lapangan (Korlap) organisasi massa (Ormas) Surabaya, Tri Susanti alias Susi, di Mapolda Jatim, Selasa (20/8).
Ia menyatakan, pada saat kejadian di asrama mahasiswa Papua, pihaknya waktu itu hanya bermaksud menegakkan bendera yang belum terpasang di tempat tersebut. Dan hal itu dianggap bukan yang pertama kali.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Apa yang dilakukan para perusuh di Ambon? Saat kerusuhan, para perusuh menjarah gudang senjata milik aparat di Tantui. Sebanyak 900 senapan, pistol dan granat hilang. Tak heran konflik di Ambon sangat berdarah. Senjata dari luar daerah dan luar negeri terus mengalir ke Ambon.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa saja yang terlibat dalam aksi damai? Aksi damai ini berfokus di depan gedung Dubes AS yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pergerakan Islam lainnya seperti Persatuan Umat Islam, Al Irsyad, Ikadi, Hidayatullah dan sebagainya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
"Kami ini hanya ingin menegakkan bendera merah putih di sebuah asrama. Jadi ini bukan agenda yang pertama kali," ujarnya, Selasa (20/8).
Ia menambahkan, pihaknya tidak ada maksud atau keinginan untuk menolak atau pun mengusir para mahasiswa tersebut. Tujuan utama ormas-ormas saat itu hanya memasang bendera di tempat tersebut.
"Jadi kami tidak berkeinginan untuk menolak atau mengusir mereka. Kami hanya ingin di asrama tersebut ada bendera merah putih. Selebihnya Itu bukan urusan kita. Tidak ada sama sekali (niat mengusir)," ungkapnya.
Pada prinsipnya, warga Surabaya tidak hendak mengusik warga Papua. Ia bahkan menegaskan jika selama ini pihaknya bisa hidup berdampingan dengan warga dari berbagai suku.
"Iya jadi dari tujuan kami untuk merah putih dan ternyata berdampak seperti itu. Dan kami atas nama masyarakat Surabaya, dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu," tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah ormas di Surabaya menggeruduk asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Sabtu (17/8). Mereka berkumpul lantaran dipicu adanya kabar perusakan tiang berbendera merah putih di asrama tersebut.
Proses tersebut sempat berjalan ricuh lantaran mahasiswa Papua yang berada di dalam asrama enggan membukakan pintu pagar yang digembok. Pada hari itu juga, sejumlah polisi mengevakuasi dan mengamankan 43 mahasiswa dari asrama menuju ke Polrestabes Surabaya. Sabtu malam, puluhan mahasiswa dipulangkan setelah suasana berangsur kondusif.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaDua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaDengan kerendahan hatinya dia meminta maaf atas nama anak buahnya.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPetugas saat ini telah menangkap terduga pelaku inisial U yang merupakan anggota dari salah satu ormas.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaDiskusi ini dibubarkan karena diduga berkaitan dengan temanya yang menyorot perhelatan KTT WWF di Bali.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca Selengkapnya