Korpolairud Kembali Temukan Serpihan Sriwijaya Air dan Bagian Tubuh
Merdeka.com - Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri kembali menemukan beberapa serpihan pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 beserta bagian tubuh manusia yang diduga korban pesawat nahas tersebut.
"Kita kembali melakukan penyisiran di arah TKP kemarin dan kembali menemukan serpihan serta beberapa organ tubuh," kata Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih saat jumpa pers di atas Kapal Polisi Bisma 8001, dilansir Antara, Senin (11/1).
Ia mengatakan kendala utama proses pencarian korban pesawat Sriwijaya Air adalah arus di bawah air yang kuat. Selain itu, jarak pandang di dalam air juga berkurang sehingga tidak bisa maksimal.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Mengapa pencarian pesawat jet sulit? Proses pencarian mengalami kendala karena danau itu kemudian membeku.
-
Kenapa akses menuju Stasiun Air Asam sulit? Dari pantauan kanal Youtube Yusril Rizki Pratama itu terlihat akses menuju lokasi stasiun begitu sulit dan juga jauh dari jalan utama.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Namun, karena hari ini cuaca lebih cerah, sehingga jarak pandang lebih luas dan barang bukti yang ditemukan pun lebih banyak dari kemarin," ujarnya.
Ia mengatakan Kapal Polisi Bisma 8001 dijadikan kapal posko didukung beberapa kapal lain, di antaranya Kapal Pelatuk dan Kapal Elang Laut. Total terdapat 125 personel dari Mabes, empat unit helikopter Direktorat Polairud serta personel SAR dengan jumlah total 30 orang. Korpolairud Baharkam Polri juga didukung oleh Polda Metro Jaya dengan 32 personel.
"Brimob juga mengirimkan tim penyelam dengan total 16 orang serta empat orang tenaga medis," ujar dia.
Senada dengan Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih, Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan areal atau lokasi pencarian bisa diperluas agar tidak fokus pada satu titik saja.
"Sehingga kecepatan dalam pencarian bisa cepat selesai," katanya.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaAda yang aneh saat bangkai kapal Titanic tak pernah ditemukan kerangka korban manusia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca Selengkapnya