Korupsi pengadaan bus di Dishub DKI diduga mencapai Rp 53 M
Merdeka.com - Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) menyebut dugaan korupsi pengadaan 656 bus gandeng, bus besar, dan bus sedang dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencapai angka Rp 53,476 miliar. Menurut Ketua Fakta Azas Tigor Nainggolan, angka itu didapat setelah menghitung ulang paket pengadaan bus itu.
"Setelah kami cek ulang itu ternyata ada (dugaan kerugian negara) sekitar Rp 53 miliar," kata Azas di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (3/3).
Azas juga memaparkan soal dugaan cara permainan lelang dilakukan dalam pengadaan bus itu. Menurut dia, tim panitia lelang pada Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta sengaja memisahkan pengadaan masing-masing jenis bus itu ke dalam beberapa paket, dengan harga berbeda pula di tiap-tiap paket pengadaan.
-
Bagaimana taksi-taksi ini berbeda dari yang lain? Taksi umum biasanya menggunakan mobil jenis sedan atau MPV yang dapat ditemui hampir di seluruh dunia. Namun, terdapat juga taksi yang menggunakan jenis mobil lainnya.
-
Kenapa ratusan bus Transjakarta dihapus? Bukan karena terbengkalai, melainkan 417 bus Transjakarta itu disebut telah habis pemakaiannya. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bus tersebut sudah selesai masa pakainya oleh PT Transjakarta dan diusulkan dihapus dari aset. "Artinya, keseluruhan bus ini sudah selesai masa pakainya, maka ini diusulkan untuk dihapuskan," kata Kadishub.
-
Kenapa bus didesain unik? Untuk menarik perhatian penumpangnya, ada kalanya sebuah bus didesain dengan keren.
-
Bagaimana bus dibuat unik? Gambar-gambar yang menarik seringkali ditempatkan di sisi samping atau belakang bodi bus.
-
Apa yang membuat bus unik? Bus kota ini benar-benar memiliki grafis yang menarik. Mata kita tidak akan bosan melihatnya.
-
Apa saja barang yang dibawa oleh bus? Bus menjadi moda transportasi pilihan utama masyarakat. Biasanya digunakan untuk mengangkut penumpang, jika ada barang akan ditempatkan di bagasi. Namun, terdapat sopir bus yang nekat membawa muatan berlebihan. Kasur dan jerigen diletakkan di atas atap bus. Selain itu, ada juga sejumlah motor yang digantung di belakang bus.
Padahal, spesifikasi dan tipe bus ditawarkan sama saja. Alhasil, lanjut dia, terdapat selisih harga cukup lumayan jika digabungkan.
"Harusnya dapat dilakukan satu kali lelang saja dengan spesifikasi yang sama. Jika dilakukan dengan lelang spek yang sama, potensi terbuangnya ada sebesar Rp 53 miliar. Kalau itu digabung mengirit keuangan sampai Rp 53 miliar," sambung Azas.
Menurut Azas, KPK harus segera bergerak mengusut kasus ini mulai dari tingkat panitia lelang hingga pihak swasta. Dia yakin bukan cuma pegawai Dinas Perhubungan saja yang terlibat.
"Kuncinya di panitia lelang atau pejabat pembuat komitmen. Tapi kami yakin tidak hanya di Dishub. Makanya saya melaporkan ke KPK supaya diperiksa siapa yang terlibat di sini. Karena banyak pihak yang terlibat saya yakin betul, karena ini bancakan korupsinya," lanjut Azas.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK telah menetapkan 10 tersangka terkait kasus ini
Baca SelengkapnyaKPK membuka penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014.
Baca SelengkapnyaKejagung juga mendalami dampak dari modus pengurangan volume proyek dalam proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaKPK menetapkan enam orang tersangka kasus korupsi penyaluran bansos beras. Salah satunya Mantan Dirut TransJakarta Kuncoro Wibowo.
Baca SelengkapnyaPT IMS pada tahun 2016 dan 2017 lalu melaksanakan pengerjaan atau produksi proyek dari PT INKA tersebut.
Baca SelengkapnyaMasih Yadi, kerugian negara sekitar Rp5 miliar sudah dikembalikan oleh tersangka.
Baca SelengkapnyaDiduga Selewengkan Dana Hibah UMKM, Kepala Diskoperindag Gresik Ditahan
Baca SelengkapnyaBukan hanya negara mengalami kerugian saja, pembangunan rel jalur Besitang-Langsa pada akhirnya tidak dapat berfungsi.
Baca SelengkapnyaDua tersangka merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terkait pengadaan gerobak di Kemendag.
Baca SelengkapnyaKasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.
Baca SelengkapnyaBudi Karya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 26 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaSementara TKP kedua, di Jalan Gelatik, kelurahan Sawah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan mengamankan dua tersangka.
Baca Selengkapnya