Kosmetik ilegal masih beredar bebas di Sukoharjo
Merdeka.com - Kosmetik ilegal masih ditemukan beredar bebas di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Saat melakukan inspeksi mendadak belum lama ini, tim pengawasan barang dan jasa menemukan belasan kosmetik ilegal masih diperjualbelikan.
Para produsen kosmetik palsu ini mencampur produk resmi dengan produk ilegal. Pencampuran dilakukan oleh seorang tenaga penjual.
"Ada 6 toko obat dan toko kelontong di Pasar Cuplik Sukoharjo yang menjual bebas kosmetik ilegal. Dari penglihatan secara kasat mata susah dibedakan antara yang palsu dengan produk asli. Untuk kosmetik ilegal tidak ada izin edarnya," kata Kabid Perdagangan Disperindag Sukoharjo, Bambang Sri Setyono, Selasa (3/11).
-
Produk kosmetik apa yang mengandung bahan terlarang? Sebanyak 285 produk (6 persen dari total produk yang diteliti) mengandung bahan terlarang, termasuk masker rambut, kondisioner, lip liner, dan eyeliner.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
-
Mengapa kosmetik berbahaya? Produk yang tidak memiliki izin ini berarti belum melalui uji keamanan dan efektivitas, sehingga risiko mengandung bahan berbahaya lebih tinggi.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
Bambang mengatakan, produk kosmetik ditemukan tim pengawasan barang dan jasa mayoritas berupa krim pemutih dan obat anti jerawat. Kepada petugas, mereka mengaku tidak tahu produk kosmetik mereka jual termasuk barang ilegal.
"Kami tidak tahu kalau produk kosmetik ini tidak berizin. Kami dipasok oleh sales yang datang dua hingga tiga pekan sekali," kata salah satu pedagang.
Bambang menambahkan, pedagang kelontong dan pasar tradisional menjadi sasaran produk ilegal ini. "Kami minta agar lebih berhati-hati dan selektif menerima barang dari sales," ucap Bambang. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk kosmetik impor ilegal berhasil diamankan pada operasi ini di berbagai wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, NTT, Sulawesi, dan lain-lain.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM Taruna Ikrar, menyebut produk kosmetik impor ilegal tersebut sebagian besar produk berasal dari China, Filipina, Thailand dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaPakaian impor ilegal tidak terdapat kode produksi dari negara pembuat. Selain itu, pakaian anak impor ilegal juga tidak dilengkapi bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak hanya berjualan, warga negara asing (WNA) tersebut bahkan datang ke Tanah Air menggunakan visa turis.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.
Baca SelengkapnyaRatusan kosmetik ilegal ini berasal dari China, Filipina, Thailand, dan Malaysia dengan nilai mencapai Rp11,4 miliar.
Baca SelengkapnyaProduk kosmetik impor ilegal berhasil diamankan dari berbagai wilayah di antaranya Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Papua.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.
Baca SelengkapnyaPenyidikan kasus dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2024. Dengan menetapkan delapan tersangka
Baca SelengkapnyaZulhas menilai, dengan memberantas produk impor ilegal maka sejumlah manfaat positif akan dirasakan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat membeli skincare dan kosmetik jangan lupa untuk selalu melihat kandungannya karena ada beberapa bahan yang bisa membahayakan kesehatan.
Baca Selengkapnya