Kostrad janji beri sanksi Praka D, pengancam sopir taksi online
Merdeka.com - Kostrad TNI membenarkan adanya insiden pengancaman dilakukan anggotanya berinisial Praka D kepada sopir taksi online di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Permasalahan itu kini telah diselesaikan. Anggota Kostrad tersebut segera diberi sanksi atas tindakannya.
"Permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan oknum akan dijatuhi hukuman yang setimpal setelah proses pemeriksaan selesai dilakukan," kata Kepala Penerangan Kostrad, Letkol Inf Putra Widyawinaya kepada merdeka.com, Rabu (19/7).
POM Kostrad, kata Putra, juga telah mengamankan Praka D untuk menjelaskan kejadian sebenarnya. Pihaknya juga membantah soal tuduhan penodongan senjata dilakukan Praka D kepada sopir taksi online tersebut. Itu dikarenakan anggota TNI tersebut belum memiliki izin memegang senjata.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Tidak benar oknum tersebut menggunakan Senjata api/pistol dan menodongkannya ke arah Driver Grab Online karena. Yang bersangkutan tidak dibekali dan tidak memiliki izin membawa pistol," ujarnya.
Dia menuturkan, pengancaman dilakukan Praka D karena emosi sesaat. Namun, anggota TNI itu kini telah menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.
Sebelumnya, akun Facebook Grace Blessing Marbun mengunggah video dan foto kejadian tersebut. Saat kejadian, Grace menjadi penumpang di taksi online tersebut. Saat itu kondisi lalu lintas di kawasan Mega Kuningan tengah macet. Kemudian tiba-tiba ada sebuah mobil jenis APV yang berada di samping taksi online yang ditumpanginya menyerobot jalurnya.
"Jadi tadi lg ngantre di lampu merah Mega Kuningan dari arah Kuningan mau ke arah Lotte Avenue. Berhubung jalan macet jadi jalannya seiprit-seirit. Tiba-tiba di samping mobil kita ada mobil APV yang mau ngambil jalur dan kukuh mau masuk jalur kita. Driver grabnya buka kaca dong terus nanya "mas punya SIM gak?" tulis Grace dalam akun Facebook miliknya.
Pelaku kemudian justru berbicara kasar dengan nada tinggi kepada sang sopir taksi online. "Dalam hati gw bingung nih orang kenapa nyolot banget deh. Dia yang salah padahal ehhh pas akhirnya mobil dia lewat dan ambil jalur kita, baru ketauan kalau dia tentara (TNI AD, TNI AU or TNI AL kurang tahu deh) dari nopol mobilnya," katanya.
Kemudian setelah melewati lampu merah, pelaku yang diduga anggota TNI itu menghentikan mobil dengan pelat TNI AD yang dikendarainya. Karena ogah ribut, sopir taksi online melewatinya dan terus berlalu.
Namun, pelaku justru mengejar taksi online. Dia kemudian menyalip dan berhenti di depan mobil taksi online yang ditumpangi Grace. "Nah kejadian itu yang gw rekam dari HP," katanya.
Setelah berhenti, pelaku lantas keluar dari mobil dan langsung menodong sopir taksi online dengan menggunakan pistol. Bahkan pistol tersebut langsung dikokangnya. "Dia keluarin pistol terus nodong drivernya. Sudah dikokang juga sama dia, siap nembak tapi kayaknya otaknya tiba-tiba sehat dan akhirnya dia pergi sambil maki-maki juga," tulisnya.
"Miris melihat oknum yang sama sekali enggak memberikan contoh malah seolah-olah yang punya jalan," lanjutnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaHingga saat ini juga Bambang dikatakan Aries masih berada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPerwira menengah polisi itu dicopot dari jabatan Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Maluku akibat memukul driver taksi online.
Baca SelengkapnyaAksi pemukulan yang dialami oleh sopir taksi online bernama Rizki Fitrianda yang viral di media sosial menjelaskan mendapat order penumpang dari kawasan Sency
Baca SelengkapnyaPelaku yang ditangkap yakni inisial CM (30) dan J alias R (29).
Baca SelengkapnyaVideo sopir taksi online dipukul penumpang viral di media sosial. Ternyata, pelaku anggota polisi dan memaksa korban mencabut laporan dengan uang damai.
Baca SelengkapnyaPolda Maluku mencopot jabatan Kompol Muhammad Bambang Surya Wiharga dari posisinya sebagai Kasubdit Gakkum Dirlantas usai pukul sopir taksi online di SCBD
Baca SelengkapnyaSebuah video beredar di media sosial WhatsApp adanya tiga orang berseragam loreng hijau yang terlihat mencekik hingga menampar wajah supir mobil.
Baca SelengkapnyaSeorang pria DR diamankan polisi karena ketahuan memesan narkoba ke Polda Sumatera Selatan melalui aplikasi ojek online.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di sebuah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil meringkus pelaku di area Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMomen penganiayaan itu diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial.
Baca Selengkapnya