Kota alam semesta, Karangasem gelar Hari Keluarga Bumi
Merdeka.com - Kabupaten Karangasem, Bali terpilih menjadi lokasi ditetapkannya Hari Keluarga Bumi oleh Presiden The World Peace Committee. Penetapan Hari Keluarga Bumi bertujuan mewujudkan keserasian dan keselarasan yang harmoni bagi semua makhluk yang hidup di planet bumi.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri, mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Kabupaten Karangasem.
"Melalui kegiatan ini, Kabupaten Karangasem nantinya turut serta berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. Karena, perdamaian dunia sudah selayaknya diciptakan bersama dan merupakan harapan bersama," ujar Bupati Ayu Mas Sumantri, dalam keterangannya.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
-
Apa yang membuat timnas Indonesia harus waspada? Namun, Indonesia harus tetap waspada karena Socceroos memiliki kualitas dan level permainan yang sangat baik.
-
Kenapa penting merawat keberagaman? Memang, kita diciptakan dengan beragam perbedaan, mulai dari bangsa, suku, bahasa, hingga agama.Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Hal ini memang menyimpan potensi konflik yang cukup besar.
"Selain itu, dalam mewujudkan perdamaian dunia dapat dimulai dengan saling menghargai dan saling menghormati antar umat beragama. Dan hal ini sudah dapat diwujudkan di Kabupaten Karangasem, dengan harmonisnya hubungan antar umat beragama. Namun, masyarakat harus selalu diimbau untuk tetap waspada terhadap semua ancaman yang dapat memecah belah persatuan. Komunikasi antar umat beragama harus terus dibangun. Sehingga paham-paham radikal dapat dicegah," tambah Bupati Ayu.
Bupati Ayu juga berharap dengan ditetapkannya Hari Keluarga Bumi dapat mengantarkan umat manusia menuju perdamaian dunia.
"Saya berharap dengan momen penetapan hari keluarga bumi dapat mengantarkan seluruh umat manusia menuju perdamaian dunia yang ditetapkan pada hari ini. Dengan terpilihnya Kabupaten Karangasem saya juga berharap ini dapat menjadi salah ajang promosi pariwisata Karangasem, tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan di Kabupaten Karangasem pula," harap Bupati Ayu.
Sementara itu, Presiden The World Peace Committe Mr Djuyoto Suntani menyampaikan alasan terpilihnya Kabupaten Karangasem.
Atas nama masyarakat Internasional 202 Negara maka diselenggarakan Hari Keluarga Bumi sekaligus menjadi alasan memilih Kabupaten Karangasem sebagai lokasi penetapan Hari Keluarga Bumi adalah aspek spiritual tinggi yang dimiliki oleh Kabupaten Karangasem, Ibukota Kabupaten Karangasem bernama Almapura, berasal dari kata Alam dan Pura.
Dalam bahasa Sanskerta kuno Alam adalah jagad raya, sedangkan Pura adalah Kota. 'Alampura' artinya Ibu Kota bagi Alam Semesta, Ibu Kota jagad raya. Seperti nama 'Singapura' artinya Kota Singa. Almapura atau Alampura artinya Kota Alam Semesta. Karena itu di Ibu Kota jagad raya ini ditetapkan Hari Keluarga Bumi, Hari Keluarga bagi Alam Semesta," jelas Djuyoto.
Djuyoto juga menambahkan ada aspek lainnya yang menjadikan Kabupaten Karangasem.
"Selain aspek spiritual tinggi ada aspek lainnya yang menjadi penilaian yakni, aspek budaya, aspek geografis, aspek religiusitas, aspek demografi, aspek sosial, aspek mutasi dan siklus Kehidupan, aspek filosofis dan aspek Etika dan Tata Krama. Nantinya, pada batu tersebut akan ditulis Kalimat 'Keluarga Bumi' dari bahasa anggota 202 negara. Kami juga berencana pada tahun 2019 nanti menjadi hari peringatan pertama presiden dunia yang akan menghadirkan 202 negara anggita," tutup Djuyoto.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaHari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
Baca SelengkapnyaDengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengingatkan kepada masyarakat agar tetap mengutamakan persatuan, meski beda pilihan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAgar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya kawasan Segitiga Terumbu Karang.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPersonel Polri menggandeng PMI untuk mengajak warga Tenayan Raya, Pekanbaru, menjaga situasi aman selama Pilkada
Baca SelengkapnyaPolisi mendatangi suku akit yang bermukim di Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan. Tujuannya adalah cooling system Pilkada Damai.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaTahapan Pilkada Serentak saat ini masuk pada masa kampanye.
Baca SelengkapnyaTahapan Pilkada 2024 sedang berlangsung. Saat ini tahapan Pilkada masuk pada kampanye. Pencoblosan dilakukan di tanggal 27 November.
Baca Selengkapnya