Kota Dumai diselimuti kabut asap, ganggu warga hingga penerbangan
Merdeka.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan menyelimuti Kota Dumai, Riau. Akibatnya, jarak pandang terbatas dan udara buruk membikin warga terhambat beraktivitas, hingga mengganggu penerbangan.
Kabarnya, pesawat maskapai Pelita Air rute Jakarta-Dumai terpaksa mengalihkan penerbangan. Sebabnya, kabut asap kebakaran hutan mengganggu jarak pandang di Bandara Pinang Kampai, Dumai, Minggu (28/8). Pesawat Pelita air jenis ATR 72 itu akhirnya mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Kota Pekanbaru.
"Pelita Air divert ke Pekanbaru, karena tidak bisa mendarat di dumai diakibatkan asap," kata Airport Duty Manager Bandara SSK II, Bambang.
-
Mengapa orang lebih memilih untuk di rumah saat musim dingin? Hal ini terjadi karena kondisi salju yang menumpuk di luar ruangan menjadi hambatannya. Selain itu, suhu dingin yang ekstrim juga membuat aktivitas outdoor menjadi kurang menyenangkan, bahkan bisa membahayakan kesehatan. Alhasil, orang-orang cenderung memilih untuk tetap di dalam rumah hingga cuaca menjadi lebih bersahabat.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Bagaimana kehidupan warga di pemukiman padat? Saat memasuki area perkampungan lebih dalam, kehidupan warganya pun masih begitu terasa.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Mengapa orang-orang meninggalkan rumah? Mereka diselimuti ketakutan setelah serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut.
Menurut Bambang, pesawat Pelita Air itu mendarat di Bandara Pekanbaru pada pukul 09.30 WIB. Dia mengatakan sejauh ini penerbangan di Bandara Pekanbaru masih normal, meski udara diselimuti asap tipis. Jarak pandang pada pagi hari sempat mencapai 1.800 meter, tetapi berangsur membaik pada pukul 10.00 WIB mencapai 5.000 meter.
Kota Dumai pada Minggu pagi memang sangat buruk karena tercemar asap kebakaran lahan dan hutan. Data dari Satgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau menyatakan, jarak pandang pada pagi hari di Dumai hanya sekitar satu kilometer akibat asap. Tingkat konsentrasi polutan mencapai 475 atau setara Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) 369. Artinya kondisi udara sangat berbahaya akibat tercemar asap. Sebagian warga sudah mulai memakai masker saat berkendaraan. Kondisi udara tidak sehat dan tercemar membuat warga memilih berdiam di rumah.
"Bau asapnya sudah tercium di dalam rumah, dan anak-anak mulai diserang flu. Karena itu pintu dan jendela tidak dibuka seperti biasanya," kata Ayu Wahyuni, seorang ibu rumah tangga warga Jalan Hasanuddin, Dumai, seperti dilansir dari Antara.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Dumai, Muhammad Rasyid Ridho, mengatakan data BMKG menyebutkan Kota Dumai nihil titik api. Namun, akibat kebakaran lahan dan hutan di sejumlah daerah membuat udara diselimuti kabut asap.
"Jarak pandang menyisakan hanya satu kilometer dan kebakaran lahan berdasarkan pemantauan BMKG tidak ada di Dumai," kata Ridho.
Dia menyebutkan, kebakaran lahan di Provinsi Riau berdasarkan data BMKG terpantau hanya empat hotspot, yaitu 3 titik di Kabupaten Rokan Hilir dan Siak 1 titik api.
Dia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan mewaspadai kabut asap ini, dengan cara mengurangi kegiatan di luar ruangan dan selalu memakai masker agar tidak terserang sakit gangguan pernapasan maupun mengalami iritasi mata.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaTanaman lidah mertua ampuh halau polusi udara dan bisa bikin orang di sekitarnya merasa tenang. Begini penjelasan DLH Surabaya.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaDilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sekitar 70 persen polusi udara pada beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di wilayah DKI Jakarta masih tergolong buruk dan tak sehat pada Rabu (23/8).
Baca Selengkapnya