Kota Serang marak bocah pengemis diduga korban eksploitasi
Merdeka.com - Banyaknya anak di bawah umur mengemis di sejumlah jalan wilayah Kota Serang, Banteng, perlu menjadi perhatian khusus. Kondisi ini seolah jadi pemandangan biasa. Namun, seharusnya para anak ini menikmati masanya bukan di jalanan.
Miris memang melihatnya anak-anak di bawah umur mengemis. Mereka biasanya meminta-minta dari pagi hingga malam hari. Bahkan tak jarang, anak–anak mengemis tanpa ada orang tua mendampingi. Seperti terlihat di Jalan Jendral Soedirman hingga Jalan Mayor Syafei Kota Serang.
Belum diketahui pasti dari mana asal anak-anak pengemis ini. Sejumlah anak ditemui mengaku berasal dari sejumlah daerah, seperti Kecamatan Ciruas Kota Serang dan Kecamatan Pontang Kabupaten Serang.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Siapa saja yang diperbolehkan meminta-minta? Setidaknya terdapat tiga kriteria bagi seorang muslim untuk bisa meminta-minta kepada orang lain. Baik meminta dalam bentuk makanan maupun barang.
-
Kapan anak-anak dikorbankan? Tulang-tulang itu berasal dari abad ke-7 dan ke-12, sebagian besar darinya disimpan pada masa kejayaan Chichén Itzá selama 200 tahun, sekitar tahun 800 hingga 1000 M.
Ada dugaan bahwa mereka merupakan korban eksploitasi anak. Sebab, mereka di antar seseorang menuju lokasi mengemis. "Kalau tinggal di Ciruas, pulang dari sini (mengemis) malam, naik motor. Ada yang antar," ujar salah seorang anak perempuan saat mengemis di Perempatan Sumur Pecung, Kota Serang.
Mayoritas para pengemis anak di Kota Serang merupakan perempuan. Mereka seharusnya mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Namun, dalih memenuhi kebutuhan ekonomi selalu menjadi alasan utama mereka.
Warga Serang sebenarnya miris melihat kondisi ini. Ana Puspitasari, salah seorang warga Serang, menyayangkan banyaknya aktivitas mengemis dilakukan para bocah di bawah umur. Apalagi, kata dia, semestinya para bocah ini harus bekerja sebagai pengemis hingga larut malam.
"Kasihan lihatnya sampai malam, banyak di perempatan-perempatan. Sepuluh orang mah lebih sepanjang jalan," ungkap Ana.
Koordinator Lembaga Kajian Independen (LKI) Banten, Dimas Kusuma, menduga kuat bahwa para bocah pengemis ini merupakan korban eksploitasi. Dia merasa para anak ini masuk dalam sebuah jaringan.
"Kami menduga bahwa pengemis anak-anak ini adalah jaringan. Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum harus bisa membongkar pola permainan pengemis anak-anak ini," kata Dimas.
Pihaknya mendesak pemerintah Serang segera menertibkan bocah pengemis. Terutama menyelidiki adanya pemain dalam jaringan bocah pengemis.
"Hal ini karena apabila benar jaringan, maka harus ditindak secara pidana karena telah mempekerjakan anak-anak. Di mana mereka harus menikmati masa-masa sebagai anak-anak," tegasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca SelengkapnyaBocah perempuan ditemukan lemas di trotoar lantaran takut dipukuli orang tua karena hasil mengemis tak mencapai target.
Baca SelengkapnyaLelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.
Baca SelengkapnyaSetelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.
Baca SelengkapnyaHasil jualan anak jalanan itu masuk ke kantong si raja tega.
Baca SelengkapnyaBeredar video seorang pemotor sengaja turunkan anak kecil di pinggir jalan hingga ramai disorot netizen.
Baca SelengkapnyaKurikulumnya meliputi pencopetan, penjambretan di tempat ramai, menghindari polisi, dan menahan pukulan.
Baca SelengkapnyaMeski tidur beralaskan lantai besi JPO, anak itu tampak terlelap dengan nyenyaknya. Derap kaki penyeberang jalan yang berlalu-lalang pun tak membangunkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaSatpol PP Depok menyisir sepanjang jalan Raya Margonda untuk mencari 'pocong' yang berkeliaran di Depok
Baca SelengkapnyaSaat melintas di jalanan sepi, muncul niat jahat pelaku. MS membelokkan motornya ke semak-semak dan terjadilah perkosaan.
Baca Selengkapnya