Kota Tasikmalaya Darurat Berandalan Bermotor, Polisi Ancam Tembak di Tempat
Merdeka.com - Aksi berandalan bermotor di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat saat ini dinilai dalam kondisi darurat karena aksinya yang brutal. Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan mengancam akan melakukan tindakan tegas terukur tembak di tempat.
"Akan ditindak tegas terukur, kita sesuaikan (kejadian) perlu tembak di tempat, kita tembak di tempat. Jangan coba-coba buat keonaran di Kota Tasikmalaya ini," tegas Aszhari, Rabu (9/11).
Aszhari mengaku sudah memerintahkan petugas di lapangan untuk melakukan tindakan tegas dan terukur bila menemukan berandalan bermotor yang berulah dan membahayakan masyarakat. Petugas pun sudah diperintahkannya untuk senantiasa siaga dan waspada dalam memerangi kebrutalan berandalan bermotor di Kota Tasikmalaya.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tasikmalaya, Miftah Farid mengatakan bahwa Kota Tasikmalaya dalam kondisi sangat darurat kebrutalan berandalan bermotor. "Warga saat ini dihantui dan resah dengan aksi mereka karena tidak segan melakukan aksi penganiayaan," katanya.
Ketakutan masyarakat oleh berandalan bermotor, menurutnya bukan hanya terjadi akhir-akhir ini saja, namun sudah berlangsung lama. Itu karena selama ini, menyikapi persoalan berandalan bermotor belum ada solusi yang pasti dari pemerintah.
Ia menilai bahwa selama ini proses penanganannya masih berjalan masing-masing dan hanya mengacu pada kejadian yang terjadi. Padahal, mereka yang terlibat dalam aksi berandalan bermotor bisa diidentifikasi karena kebanyakan adalah pelajar dan usia sekolah.
"Kalau serius penangannya akan lebih mudah mengidentifikasi para pelaku dan kebrutalan geng motor bisa teratasi. Pelaku berandalan motor ini rata-rata kondisi motornya berknalpot bising, tak menggunakan plat nomor serta purutul (aksesoris motornya dicopot)," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya, Anang (54) menyebut bahwa usai insiden penyerangan berandalan bermotor pada Minggu (6/11) pagi, dia bersama warga terus melakukan patroli dan penjagaan. Bila menemukan kelompok bermotor dalam jumlah banyak dan berknalpot bising, mereka melakukan sweeping.
Tadi malam, diakui Anang, ia bersama warga menemukan sejumlah berandalan bermotor yang memancing warga. "Namun saat kita bergerak, mereka malah kabur dan hanya meraung-raungkan knalpot bisingnya dari kejauhan," sebut Anang.
Menurut Anang, para berandalan bermotor hanya berani menganiaya dan mengeroyok warga yang sedang sendiri atau berkelompok kecil saja. Namun ketika melihat warga yang cukup banyak, mereka ciut dan tidak berani melakukan aksi lebih.
Warga lainnya di Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Asep Pentil (49) mengaku bahwa ia bersama warga lainnya setiap malam berpatroli untuk mencegah terjadinya aksi brutal berandalan bermotor di wilayahnya. Tadi malam, ia bersama warga mengaku berhasil mengadang kelompok kecil.
"Mereka datang dari arah Singaparna mau ke Kota Tasikmalaya. Kami adang dihalangi bambu panjang dan tambang besar oleh warga. Mereka takut dan cuma mungkin kesal dan hanya meraung-raungkan kembali knalpot kencang sembari balik arah. Mereka kalau dilawan warga gak ada keberaniannya. Ciut mereka," ungkapnya.
Sebelumnya, ratusan berandalan bermotor di Kota Tasikmalaya mengamuk tanpa sebab di Jalan SL Tobing. Mereka sempat ribut dan mengejar warga yang ada di sekitar lokasi dan bahkan merusak kios.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa bermula saat kendaraan yang dikemudikan oleh pelaku mogok di sekitar Jalan Kayu Putih, Pulogadung Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaSopir yang membawa senjata tajam itu kemudian berteriak menantang ke pengendara mobil yang dikejarnya untuk berhenti
Baca SelengkapnyaPolres Bogor telah membentuk tim gabungan dengan Polsek Klapanunggal untuk melakukan pengembangan kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian, AKP Dadang memakai pistol jenis HS untuk menghabisi nyawa AKP Ryanto.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca Selengkapnya