Kota Tua Lasem jadi benchmarking bimtek wisata sejarah & warisan budaya Labuan Bajo
Merdeka.com - Strategi dalam meningkatkan konten pariwisata Indonesia memang butuh benchmarking sebuah daerah. Hal ini juga dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Perhelatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Wisata Sejarah dan Warisan Budaya di NTT, Labuan Bajo, 23 hingga 24 Juli 2018 kemarin.
Adalah Kota Tua Lasem. Salah satu kecamatan di Kabupaten Rembang yang sekarang menjelma menjadi destinasi wisata ini merupakan salah satu tempat yang sukses mengangkat Wisata Sejarah dan Warisan Budaya di daerah.
Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah Religi Seni Tradisi dan Budaya Agni Malagina dalam kegiatan tersebut. Lasem menjadi contoh destinasi wisata sejarah dan budaya yang sebenarnya telah menjadi daerah turistis sejak awal abad 20 dengan julukan kota batik, kota santri dan Tiongkok kecil.
-
Bagaimana Kota Lama Gresik menjadi destinasi wisata? Saat ini, Kota Lama Gresik menjadi salah satu destinasi wisata. Salah satu peninggalan bersejarah di kawasan itu adalah Gardu Suling. Dulunya peninggalan itu digunakan sebagai tempat pengumuman saat musuh datang.
-
Dimana lokasi Kerajaan Lasem? Di tempat yang subur gemah ripah loh jinawi itulah dulunya pernah berdiri Kerajaan Lasem.
-
Kenapa Kampung Batik Laweyan terkenal? Sejak zaman dahulu kala, kampung ini sudah dikenal sebagai pusat produksi batik klasik yang mempertahankan keunikan dan keaslian motif dan warna tradisional.
-
Dimana letak tempat wisata kota tua? Di tengah gemerlapnya kota metropolitan Jakarta, berdiri bangunan-bangunan bersejarah yang jadi saksi bisu perjalanan panjang kota ini, dari masa kolonial hingga masa kini.
-
Motif apa yang khas dari Batik Lasem? Dikutip dari Jatengprov.go.id, dalam setiap motifnya Batik Lasem merupakan bentuk akulturasi budaya Jawa-Tiongkok.
-
Siapa yang pertama kali mengenalkan Batik Lasem? Berdasarkan sejarah tutur masyarakat setempat, Batik Lasem pertama kali dikenalkan oleh Putri Campa yang datang langsung dari negeri Cina.
Kota tua yang dibelah oleh Jalan Raya Pos bikinan masa Daendels ini memiliki beberapa lapisan kebudayaan mulai dari prasejarah, Hindu Budha, Majapahit, Cina, Islam, dan Eropa sampai saat ini.
"Pengembangan Lasem sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya saat ini diawali dengan gerak pelestarian yang telah dilakukan oleh komunitas-komunitas warga di Lasem sejak lama," ujar Agni.
Menurut Agni, peran peneliti, media, masyarakat, swasta dan pemerintah saat ini turut menyumbang munculnya Lasem sebagai kawasan pelestarian budaya benda dan non benda di media nasional maupun internasional.
Gerakan pelestarian ini menjadi pondasi pengembangan pariwisata. Ia menambahkan, tak hanya aset budaya, sejarah keberagaman kerukunan dan toleransi masyarakat Lasem turut mewarnai kekayaan budaya Lasem.
"Warisan budaya jika tak dilestarikan, akan hilang. Kalau sudah hilang, kita kehilangan api dan jati diri, siapa yang mau datang lagi? Maka pelestarian itu penting, pelindungan adalah kunci. Kalau ramai kunjungan, itu hanyalah bonus dari usaha pelestarian oleh semua pemangku kepentingan, dan itu harus juga bisa dilakukan di Labuan Bajo ini," kata Agni yang langsung disambut tepuk tangan meriah peserta.
Wanita berparas manis ini mengatakan, di Labuan Bajo Manggarai Barat dan Flores memiliki aset sejarah, religi, seni tradisi dan budaya yang sangat kaya.
"Kota Tua Lasem hanya contoh sebagian kecil kegiatan pelestarian kota tua dan budayanya yang juga dilakukan di wilayah lain. Manggarai Barat Labuan Bajo tentu berbeda karakter dengan Lasem. Namun beberapa hal yang dilakukan kawan-kawan komunitas Lasem bisa diadaptasi dengan penyesuaian di sini," beber Agni.
Misalnya, Agni melanjutkan, usaha-usaha pelestarian secara swadaya, memanfaatkan media sosial sebagai kampanye gerakan pelestarian dan pariwisata berkelanjutan, juga bagaimana story telling menjadi salah satu kekuatan produk pariwisata mengingat pasar tour yang interpretatif memiliki pangsa pasarnya sendiri.
"Ujungnya, responsible tour operator dan responsible tourist lah yang akan mendukung pariwisata berkelanjutan di suatu destinasi. Dan kita semua dalam hal ini Kemenpar juga berharap hal itu terjadi di Labuan Bajo,"ujar wanita yang hari itu menjadi pembicara menggunakan kaos bertuliskan Lasem itu.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Rizki Handayani menegaskan hal yang sama. Membangun pariwisata bukanlah tugas Kemenpar semata. Peran aktif semua pihak sangat diharapkan dalam membangun pariwisata berkelanjutan.
"Bapak Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengungkapkan pentingnya peran penthahelix. Di mana unsur itu terdiri dari akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. Dengan bersatunya unsur itu, akan lahir wisata sejarah dan warisan budaya yang luar biasa untuk pariwisata kita," kata wanita yang biasa disapa Ibu Kiki itu.
PIC Labuan Bajo Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Shana Fatina mengaku sangat bahagia dengan diadakannya Bimtek tersebut di daerahnya. Kata dia, karena selain pertama kali, ia berharap wisatawan bisa menikmati Labuan Bajo bukan hanya menikmati alamnya, namun juga bisa menikmati wisata sejarah dan warisan budayanya.
"Nantinya akan berdampak kepada lamanya tinggal wisatawan. Ini akan menambah sejahteranya masyarakat di Labuan Bajo. Apalagi kalau semua kampung punya semangat yang sama memajukan wisata sejarah dan warisan budayanya, sangat baik untuk perekonomian masyarakat kita,"kata Shana.
Seperti diketahui, kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo menunjukkan progress positif. Dalam kurun waktu Januari-Juni 2018, wisatawan ke Labuan Bajo mencapai sekitar 81.128 orang. Statusnya pun berubah menjadi World Class Destination.
"Kami ingin wisatawan mendapatkan pengalaman dari perjalanannya. Karena memang pariwisata tidak melulu tentang alam. Tetapi bagaimana setiap perjalanan akan berbekas dibenak para wisatawan,"kata Shana.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memang kerja cerdas. Semua stakeholder yang terkait budaya dan destinasi prioritas diajak berdiskusi. Kata dia, Benchmarking-nya Wisata Sejarah dan Wisata Budaya juga bisa melihat Thailand dan Malaysia. Mereka sangat serius menggarap budaya. "Hasilnya ternyata sangat dahsyat," ujar menteri asli Banyuwangi itu.
Untuk urusan ini, mantan Direktur Utama Telkom itu memilih mengarahkan pandangan pada Sukhothai Old City Thailand yang sudah ditetapkan sebagai UNESCO Heritage Site. Saat digarap serius dengan standar dunia, destinasi budaya di Thailand itu dikunjungi jutaan wisman dalam setahun.
Kota Malaka dan Georgetown Penang di Malaysia juga tak kalah okenya. Sebagai UNESCO Heritage Site, destinasi tadi juga jadi primadona wisatawan.
"Kita harus kreatif. Harus punya calendar of event yang tepat tanggalnya. Jangan berubah-ubah. Jadi kami bisa mempromosikannya dengan baik. Destinasi pariwisata, sejarah, religi, seni dan tradisi di Indonesia harus memanfaatkan unique resources of culture in Indonesia melalui destination management. Tata kelola destinasi wisata sejarah, religi dan seni budaya agar mampu bersaing di internasional dan mencapai value terbaik," beber Menpar Arief Yahya.
Sadar tidak bisa berjalan sendirian, unsur Pentahelix pun lain pun ikut diajak bergotong royong menuntaskan masalah ini. Istilahnya Indonesia Incorporated. Hasilnya? Focus, speed dan differentation menjadi competative strategy yang ingin didorong. Fokusnya mengarah ke wisata sejarah, religi, seni dan tradisi. Ini dibidik lantaran portofolio culture tourism yang memiliki revenue growth dan value tinggi.
Setelah itu, unsur speed juga tak boleh ditinggalkan. Semua lini harus cepat memberikan kemudahan dan informasi bagi wisatawan sejarah, religi, tradisi dan seni budaya. Satunya lagi differentation. Ada unsur pembeda, harus ada pengembangan tourist product di wisata sejarah, religi, tradisi dan seni budaya.
"Caranya bisa melalui partnership antara pemerintah daerah dengan pelaku industri pariwisata budaya. Harus ada total collaboration dengan semua lini," kata Menpar Arief Yahya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari pasar terapung yang ramai hingga keheningan hutan pinus, kota ini menyimpan cerita di setiap sudutnya.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mengira, kawasan Kota Tua hanya ada di Semarang dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaJangan sampai kelewatan untuk mengunjungi tempat-tempat ini saat liburan ke Jombang.
Baca SelengkapnyaRombongan ingin melihat secara dekat denyut kehidupan dan ekonomi Desa Bonjeruk.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Muara Jambi menawarkan suasana liburan yang berbeda dari desa wisata lainnya, yaitu menyusuri cagar budaya Muara Jambi.
Baca SelengkapnyaPara perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.
Baca SelengkapnyaSisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
Baca SelengkapnyaKota Babat punya peranan penting dalam perkembangan sejarah Kabupaten Lamongan.
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaSemarang semakin memperkuat reputasinya sebagai tujuan wisata yang tak boleh terlewatkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWisata kampung di Indonesia memancarkan keindahan yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.
Baca Selengkapnya