KPAI bentuk timsus usut 24 anak tewas di lubang bekas pertambangan
Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 24 anak tewas akibat terjatuh di dalam lubang bekas galian pertambangan dekat pemukiman warga di Kalimantan Timur. Pada tahun 2013, KPAI mencatat sembilan anak yang tewas, namun pada tahun 2015 bertambah 24 anak yang tewas.
Komisioner KPAI, Maria Ulfah Anshor mengatakan, lokasi pertambangan dan pemukiman warga tak pembatas. Selain itu, lubang bekas galian pertambangan tak ditutup apapun.
"Jadi saya kira, kita juga harus mengupdate soal data terakhir," kata Maria usai rapat pertemuan dengan Deputi V Polhukam, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup, Mabes Polri, Kejaksaan, Polda Kaltim dan Pemprov Kaltim di Kemenko Polhukam, Jakarta (4/8).
-
Apa yang dilaporkan IPW kepada KPK? Laporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) atas dugaan gratifikasi Rp100 miliar dengan terlapor mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus dipisahkan dari politik.
-
Siapa yang melaporkan Pejabat Kemenhub? Laporan tersebut teregistrasi LP/B/2642/V/2024/SPKT/Polda Metro Jaya. AK dilaporkan dengan UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal 156 a KUHP.
-
Siapa yang melaporkan dugaan korupsi? Aktivis koalisi masyarakat sipil dari Reformasi Kepolisian melaporkan dugaan adanya korupsi pada institusi Polri.
-
Siapa yang terlibat kasus korupsi tambang timah? Namun, pada Rabu (27/3) yang lalu, dilaporkan bahwa dia terlibat dalam sebuah kasus korupsi di sektor tambang timah.
-
Kapan Jokowi menandatangani berkas capim KPK? Untuk diketahui, Jokowi telah menandatangani berkas laporan hasil akhir daftar nama calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024—2029. Berkas capim dan dewas yang dilaporkan oleh panitia seleksi telah ditandatangani sejak Senin (14/10) sore.
-
Siapa yang melaporkan Dewas KPK? 'Saya laporkan pada tanggal 6 Mei 2024 ke Bareskrim dengan laporan dua pasal, yaitu Pasal 421 KUHP adalah penyelenggara negara yang memaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Kedua, pencemaran nama baik, Pasal 310 KUHP, itu yang sudah kami laporkan,' ungkap Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (20/5).
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, menyepakati pembentukan tim khusus untuk menyelidiki tewasnya puluhan anak tersebut. Sebab, data KPAI dan Kepolisian berbeda jumlah korban jiwa yang tewas.
"Kami kan ada 24 anak ternyata dari pihak Polda Kaltim tercatat 21 anak. Jadi ini yang saya kira perlu diklarifikasi soal data," jelas Maria.
Sementara berdasarkan data yang dihimpun, kata dia, bekas galian lubang pertambangan itu milik perusahaan PT Kitadin, PT Bukit Energi Baiduri, PT Hymco Coal, PT Insani Bara Perkasa dan lain-lain. Meski mereka sudah memberikan ganti rugi terhadap korban, namun tak menyelesaikan masalah tanpa menutup lubang tersebut.
"Pengembang seharusnya menjaga lingkungan masyarakat sekitar. Tutup lubang itu agar tak berbahaya," kata dia.
Pihaknya sudah melaporkan kejadian lubang tersebut kepada Presiden Joko Widodo, namun diarahkan untuk berkoordinasi dengan Kemenko Polhukam. Sebab, kejadian serupa tak hanya terjadi di Kalimantan Timur, pihaknya mendapatkan laporan di Bangka Belitung juga lubang pertambangan belum ditutup.
"Pertanyaannya jaminannya itu di mana dan dipakai itu untuk apa. Kasusnya tidak hanya Kaltim, tapi kita melihatnya perusahaan tambang ada muncul juga di Bangka Belitung dan daerah lainnya. Jadi tadi rapat bersepakat untuk menindaklanjuti," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut menelan 18 korban jiwa. Operasional PT ITSS kini disetop sementara
Baca SelengkapnyaAyah korban sekaligus pelaku juga diduga coba bunuh diri setelah membunuh anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaAdik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaLedakan itu menyebabkan 13 pekerja meninggal dan 39 pekerja terluka.
Baca SelengkapnyaTungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), meledak pada Minggu (24/12).
Baca SelengkapnyaKompolnas mendorong Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi untuk melaksanakan penyelidikan dengan didukung scientific crime investigation
Baca SelengkapnyaKejagung bekerja sama dengan ahli lingkungan untuk menghitung kerugian perekonomian negara dalam korupsi tata niaga komoditas timah.
Baca SelengkapnyaOperasional PT ITSS disetop sementara buntut peristiwa yang menewaskan 18 orang tersebut
Baca SelengkapnyaSebanyak 13 orang meninggal dunia, terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal China.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berjumlah 18 orang terdiri dari 10 orang tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Baca Selengkapnya