KPAI: Dokter putuskan pasutri layak bertemu tidak dengan 5 anaknya
Merdeka.com - Wakil Ketua KPAI Maria Advianti mengatakan kedatangan Utomo dan Nurindria belum pasti akan dipertemukan dengan anaknya. Oleh sebab itu, keduanya akan diperiksa oleh tim dokter.
"Tergantung penilaian dokter, apa mereka (Utomo dan Nurindria) layak bertemu apa tidak dengan anaknya," katanya Maria Advianti di Rs Polri, Jakarta, Jumat (22/5).
Sementara pasangan suami-istri Utomo Purnomo dan Nurindria Sari sudah mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat (22/5). Pasangan suami-istri yang menelantarkan lima anak itu langsung dibawa ke dalam ruangan Poliklinik Eksekutif bersama pihak RS Polri.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Gundukan berukuran 60 x 20 meter itu berisi 76 anak-anak dan dua orang dewasa yang dikorbankan itu berkaitan dengan peradaban Suku Chimu, peradaban yang dikenal karena karya seni dan tekstilnya dari abad ke-12 hingga abad ke 15.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
Pantauan merdeka.com, keduanya tiba ke RS Polri pada pukul 09.35 Wib. Mereka menaiki mobil Avanza berwarna abu-abu bersama petugas polisi. Wajah mereka ditutupi dengan kain, sedangkan Utomo menggunakan ikat kepala berwarna putih.
Utomo menggunakan kaos berwana putih dan celana berwarna cokelat, sedangkan Nurindria memakai kemeja berwarna biru muda dan celana hitam. Mereka terlihat berbincang dengan pihak Rs Polri. Namun, para awak media tak diperbolehkan oleh sekuriti.
Kemudian tak selang lama, Utomo masuk dalam ruangan pasien bersama pihak Rs Polri. Akan tetapi sebelum masuk, Utomo melambaikan tangan ke para awak media dengan wajah tersenyum.
Sementara lima anak kandung pasangan tersebut belum datang ke Rs Polri. Mereka masih berada rumah aman di Cibubur, Jakarta Timur.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkara uji materi ini dimohonkan lima orang ibu bercerai dan memiliki hak asuh anak berdasarkan putusan pengadilan. Tetapi mantan suami membawa kabur anaknya.
Baca SelengkapnyaKondisi Panca Darmansyah (40) ayah pembunuh empat bocah dengan sadis di Jagakarsa mulai membaik.
Baca SelengkapnyaNP dihukum 14 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuklinggau. Padahal, selama ini dia merasa diteror pria yang suka mengintipnya.
Baca SelengkapnyaAyah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca SelengkapnyaCemburu kepada Istrinya yang membuat Panca melakukan semua aksi kejinya tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan sadisnya membunuh keempat anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif tersangka Panca Darmansyah yang tega menghabisi anak kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, keempat korban merupakan anak dari P dan D.
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca Selengkapnya