KPAI duga ada diskriminasi antara pasien kaya & miskin di RS Mitra Keluarga
Merdeka.com - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra Indonesia mengapresiasi Polda Metro Jaya yang masih terus menginvestigasi kasus kematian bayi Deborah. Sebab, KPAI melihat masih ada hal yang perlu ditindaklanjuti.
"Apresiasi Polda Metro Jaya yang masih on progress melakukan pemeriksaan," kata Jasra di Ombudsman, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, (12/10).
Jasra mengungkapkan, kasus tersebut menjadi pintu masuk bagi KPAI dan instansi terkait untuk membongkar pelayanan yang buruk di tiap rumah sakit. Terutama bagi masyarakat yang tak mampu membayar biaya perawatan.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Apa nama bayi Tengku Dewi Putri? Melalui postingan ini, Andrew menuliskan caption yang berbunyi, 'Hey Baby Luv. Zeya Savannah Luv.''
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Dimana bayi-bayi korban TPPO ditemukan? Saat ditemukan, korban memiliki umur yang bervariasi.'Bervariasi, ada yang paling besar 3 tahun, sisanya di bawahnya. (Umur bayi) di bawah 1 tahun ada,' beber dia.
"Kasus Deborah ini tentunya pintu masuk bagi KPAI untuk membongkar sisi gelap untuk hal akses pelayanan kesehatan untuk yang miskin," tuturnya.
Lebih lanjut, Jasra menduga pihak rumah sakit masih tebang pilih ketika memberi pelayan pada pasien, khususnya antara yang kaya dan miskin.
"Dan menduga ada diskriminasi antara pasien yang memiliki uang dan tidak," tukasnya.
KPAI juga meminta kepada Presiden Joko Widodo merevisi Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional. Perpres ini dianggap belum sepenuhnya berperspektif perlindungan anak.
Diberitakan sebelumnya, Debora meninggal dunia di IGD RS Mitra Keluarga Kalideres pada Minggu (3/9). Bayi mungil tersebut kini sudah dimakamkan di TPU Tegal Alur.
Ketika orang tua Deborah membawa ke rumah sakit, dia menginginkan Debora dirawat di ICU. Namun dia disodorkan list biaya senilai Rp 19.800.000.
Namun, orang tuanya tak punya uang sebanyak itu, dia hanya punya Rp 5 juta. Dia sempat memohon kepada rumah sakit untuk menyelamatkan anaknya terlebih dahulu, sisa uang akan diberikan setelahnya. Namun, hal itu ditolak oleh RS. Mitra Keluarga, Kalideres.
Di tengah orangtua berjuang menyelamatkan nyawanya, tubuh mungil Debora sudah tak kuat. Bayi Debora pun dipanggil Tuhan Yang Maha Esa.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes DKI sudah berkoordinasi dan meminta klarifikasi tertulis dari pihak manajemen RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca SelengkapnyaIbu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaDari tindaklanjut laporan diterima KPAI, diduga ada unsur penganiayaan didapat korban anak K.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah memiliki ruang ruang pengaduan terhadap pelapor kasus kekerasan pada anak yang akan direspon cepat.
Baca SelengkapnyaPolisi juga berharap dokter senior juga memberikan pernyataan terbuka saat dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaKeempat anak berinisial VA (6), SP (4), AR (3), AS (1) diduga dibunuh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaP juga ada di rumah tersebut, dengan tangan terluka dan berdarah.
Baca Selengkapnya