KPAI sebut anak ditelantarkan orangtua sudah di luar logika
Merdeka.com - Kejadian memilukan yang menimpa D dan keempat saudaranya menjadi perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan publik. Tragis memang, orangtua yang seharusnya menjadi kunci aman bagi setiap anak toh nyata-nyatanya tega menelantarkan dan menyiksa buah hatinya.
Berangkat dari pengalaman tersebut, KPAI berencana akan mengadakan telaah kajian terhadap pola hidup masyarakat khususnya pola pengasuhan dan pendidikan anak. Menurut Komisioner KPAI Erlinda, peristiwa yang menimpa D bukanlah sekedar masalah prihatin tapi di luar logika kebanyakan, sebab latar-belakang orang tua D adalah berpendidikan.
"Ini suatu peristiwa bukan sekedar prihatin tapi di luar logika. KPAI akan mengadakan telaah kajian apa yg terjadi di masyarakat dengan orang tua yang mapan dan pendidikan. Apakah budaya tergerus atau pengaruh minuman?" ujar Erlinda.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
Menurut Erlinda, peristiwa yang menimpa D akan menjadi suatu kesimpulan di mana kekerasan terhadap anak-anak rentan terjadi dalam keluarga sendiri. Oleh karena itu, kata Erlinda, ini akan menjadi PR besar ke depan untuk membangun kepedulian terhadap pola asuh anak dengan benar dan sehat.
"Kesimpulan kita, kekerasan anak-anak rentan terjadi dalam keluarga sendiri. Ini jadi PR besar untuk bangun kepedulian bagaimana mengasuh anak dengan pola yang benar dan sehat," palar Erlinda.
Dari KPAI sendiri, jelas Erlinda, akan terus mengawal proses hukum terhadap kedua orang tua D. Pasalnya, dari temuan Polda Metro Jaya, penindasan terhadap D sudah berlangsung lama dan tidak wajar.
"Langkah hukum ke depan kita akan kawal. Setelah assement Polda, ternyata ini sudah lama dan tak wajar," pungkas Erlinda.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
P juga ada di rumah tersebut, dengan tangan terluka dan berdarah.
Baca SelengkapnyaKeempat anak berinisial VA (6), SP (4), AR (3), AS (1) diduga dibunuh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, korban eksploitasi anak sejumlah 147, namun KPAI hanya mendapatkan 14 pengaduan yang masuk.
Baca SelengkapnyaKemen PPPA pada 2021 menunjukkan bahwa empat dari 100 anak usia dini pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak.
Baca SelengkapnyaKetua KPAI Ai Maryati Solihah menyebutkan regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak sebetulnya sudah cukup komprehensif.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?
Baca Selengkapnya24 indikator KLA antara lain tentang eksploitasi anak, termasuk cara menurunkan atau menanggulangi situasi pekerja anak.
Baca SelengkapnyaPerkara uji materi ini dimohonkan lima orang ibu bercerai dan memiliki hak asuh anak berdasarkan putusan pengadilan. Tetapi mantan suami membawa kabur anaknya.
Baca SelengkapnyaKawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Baca SelengkapnyaDari tindaklanjut laporan diterima KPAI, diduga ada unsur penganiayaan didapat korban anak K.
Baca SelengkapnyaSaat polisi melakukan olah TKP, diketahui ada dua jenazah yang ditemukan dengan tangan saling terikat
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.
Baca Selengkapnya