KPAI sebut calon pengantin & guru perlu diberi bimbingan antiradikalisme
Merdeka.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan calon pengantin dan calon guru perlu diberi bimbingan antiradikalisme demi menghindarkan anak terpapar paham itu sejak dini. Susanto mengatakan dari kajian yang dilakukan, anak-anak tersusupi paham radikal antara lain lewat orangtua dan guru.
"Kalau orangtua dan guru sudah terinfiltrasi oleh radikalisme maka akan berbahaya," kata Susanto dikutip dari Antara, Senin (10/9).
Oleh karena itu, selain mendapatkan bimbingan tentang membina rumah tangga, calon pengantin yang juga berarti calon orangtua perlu juga mendapatkan bimbingan tentang antiradikalisme.
-
Siapa yang dianjurkan untuk mendidik anak? 'Dari sahabat Jabir bin Samurah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha,’' (HR At-Tirmidzi).
-
Siapa yang mendoktrin anak-anak? Tsania Marwa merasa sedih karena merasa dijauhkan dari kedua anak kandungnya oleh Atalarik, yang mendoktrin anak-anaknya dengan pikiran negatif terhadap ibunya.
-
Gimana mencegah kenakalan remaja dengan agama? Memberikan pendidikan moral dan agama sejak dini. Hal ini bisa membantu remaja untuk memiliki nilai-nilai yang baik, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
-
Siapa yang berperan penting cegah anak jadi korban bullying? Melihat fakta ini, orangtua perlu memainkan peran penting dalam mencegah anak mereka menjadi korban perundungan.
-
Siapa yang berperan penting mencegah kekerasan seksual pada anak? 'Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak. Cari waktu berkualitas, sekarang banyak orang tua yang sibuk, padahal penting untuk mencari waktu berkualitas. Kadang, walaupun waktu banyak namun kurang berkualitas jadi kurang bisa mendukung edukasi yang diberikan pada anak,' kata Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes.
-
Siapa yang mengajak anak muda memahami pentingnya kualitas anak? Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih yang hadir sebagai narasumber menyampaikan pentingnya anak muda dalam hal ini calon pengantin untuk memahami isu stunting.
Dengan demikian, kata Susanto, orangtua bukan saja tidak menularkan virus radikalisme kepada anak, tetapi juga dapat membentengi anaknya, termasuk bisa lebih selektif dalam memilih pengasuh anak.
Demikian juga dengan calon guru, kata Susanto. Dalam konteks Indonesia, guru bukan hanya sumber nilai bagi anak, melainkan juga menjadi referensi dalam semua hal, termasuk wawasan keagamaan, wawasan kebangsaan.
"Ketika seorang guru telah terinfiltrasi oleh radikalisme maka akan dimanfaatkan oleh jaringan kelompok radikal terorisme sebagai pintu masuk kepada anak," katanya.
Menyinggung karnaval anak TK yang menggunakan cadar dan memegang senjata mainan, menurut Susanto, memang tidak ditemukan indikasi adanya jaringan radikalisme. Namun, KPAI dan pihak kepolisian sepaham bahwa bagaimanapun kegiatan dengan menggunakan simbol-simbol radikalisme harus dihindari.
Dia khawatir meskipun kegiatan ini tidak disengaja, bisa menimbulkan persepsi pembenaran dan bisa menjadi pintu masuk radikalisme dan juga bisa menjadi lampu merah bagi dunia pendidikan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaDiperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaKPAI mencatat terdapat 15 pelanggaran hak anak pada pemilu-pemilu sebelum 2024.
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaPsikolog guna menjaga kondisi mental anak-anak di sekolah
Baca SelengkapnyaSelain itu, menurut dia, tokoh agama dan masyarakat juga menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dalam pembangunan mental
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca Selengkapnya