KPI: Peringatan Harsiarnas Jadi Momentum Perpindahan Siaran TV Analog ke Digital

Merdeka.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio mengatakan, puncak peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-88 di Kota Solo, Kamis (1/4) akan dijadikan sebagai momentum agar masyarakat mengetahui tentang perpindahan siaran televisi analog ke digital.

Sebagaimana diketahui, siaran televisi analog akan segera dihentikan seiring dengan diberlakukannya siaran dengan teknologi modulasi digital. Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja memberikan tenggat waktu 2 November 2022 sebagai batas akhir digunakannya modulasi siaran analog.

"Puncak peringatan Hasiarnas besok itu momentum yang tepat agar semua masyarakat tahu perpindahan ke televisi digital," ujar Agung, di Solo, Selasa (30/3).

Menurut Agung, jika dihitung mulai hari ini, kurang lebih ada 1,5 tahun waktu untuk proses perpindahan. Waktu yang menurutnya singkat untuk perpindahan televisi dari analog ke digital.

Agung mengklaim, perpindahan teknologi modulasi penyiaran tersebut bisa mengefisiensi penggunaan frekuensi penyiaran. Sehingga memungkinkan optimalisasi frekuensi untuk telekomunikasi melalui pemanfaatan digital deviden.

"Televisi itu kan menggunakan frekuensi, jadi satu frekuensi satu televisi. Kalau tidak berlangganan tidak akan jernih banyak noisenya. Berbeda kalau kita berlangganan televisi kabel bisa jernih karena bayar," katanya.

Menurut dia, ada keuntungan besar atas perpindahan siaran televisi dari analog ke digital. Salah satunya, televisi baru akan bermunculan karena frekuensinya banyak. Sehingga kemungkinan munculnya televisi baru di Jawa Tengah maupun Solo bisa saja terjadi.

"Sisa frekuensi karena migrasi dari siaran televisi analog ke digital bisa dimanfaatkan untuk pemasangan jaringan internet. Internet nanti bisa 5G kalau televisi sudah bermigrasi ke digital," tandasnya.