KPK Bantah Ombudsman Soal Tudingan Sita Rekaman CCTV Rumah Novel Baswedan
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah tudingan Ombudsman yang menyebut bahwa lembaga antirasuah menyita rekaman CCTV kediaman Novel Baswedan.
"Kami perlu memperjelas beberapa hal terkait dengan konferensi pers ORI (Ombudsman Republik Indonesia). Pertama, tidak benar kalau dikatakan KPK melakukan penyitaan terhadap CCTV di rumah Novel," tutur Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (7/12).
KPK mengakui telah memasang CCTV di kediaman Novel sebagai bagian dari mitigasi risiko terhadap pegawai lembaga antirasuah. KPK telah memberikan rekaman itu kepada Polri agar penyelidikan kasus penyerangan itu berjalan lancar.
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Kenapa Uya Kuya pasang CCTV di rumahnya? Bahkan, ia menambahkan 50 kamera CCTV untuk keamanan. Luar biasa!
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
"Justru KPK telah memberikan salinan master CCTV tersebut pada penyidik Polri yang menangani kasus tersebut," jelasnya.
Hal itu dilakukan agar Novel Baswedan tidak lagi dipersulit. Novel saat ini masih menjalani proses pemulihan mata akibat serangan tersebut, jangan sampai malah kembali dibebankan untuk membuktikan.
"Novel sebelumnya telah diperiksa beberapa kali, bahkan saat pemeriksaan di Singapura didampingi oleh Pimpinan KPK saat itu. Jadi keliru juga jika ada pihak-pihak yang mengatakan Novel belum pernah diperiksa sebelumnya," ujar Febri.
Sebelumnya, Ombudsman Republik Indonesia menemukan maladministrasi dalam proses penyidikan kasus penyerangan air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Dalam konferensi pers itu, disinggung soal CCTV di kediaman Novel Baswedan yang diambil KPK dan salinannya dikirim ke penyidik Polri. Hal itu dinilai sebagai salah satu penghambat pengusutan kasus tersebut.
"Itu bukti kan. Tapi diambil oleh KPK dan akhirnya KPK menyerahkan kloningnya kepada Polri. Kloning kan sesuatu yang tidak bisa diterima secara hukum. Kami melihatnya sebagai hambatan," ujar Komisioner Ombudsman Adrianus Kantor Ombudsman RI, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis 6 Desember 2018.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK juga menegaskan bisa mengetahui kebenarannya lewat rekaman kamera pengawas atau CCTV
Baca SelengkapnyaSelain pencegahan, menurut Novel, dalam menangani kasus korupsi juga dibutuhkan penindakan dalam bentuk OTT yang sudah mendarah daging di KPK.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, tidak mempersoalkan laporan yang dilayangkan oleh Staf Sekjen PDIP itu
Baca SelengkapnyaCatatan alira uang diduga berkaitan dengan kasus dugaan suap pengurusan perkara di Kejari Bondowoso.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaMobil hingga motor gede hasil rasuah itu mejeng di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaNovel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaKPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi
Baca SelengkapnyaSaat ini, ada dua kasus yang membelit Hasto yakini suap dan perintangan penyidikan perkara Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSelain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.
Baca SelengkapnyaNovel menduga sudah banyak pihak yang menjadi korban pemerasan oknum di KPK. Hanya saja korban tak berani atau belum bersedia mengungkapnya.
Baca Selengkapnya