KPK berharap bisa tambah pegawai hingga 8 ribu orang
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang berharap pemerintah bisa menambah jumlah pegawai di lembaga antirasuah itu menjadi 8 ribu orang. Dia juga berharap, gedung KPK yang ada saat ini ditambah dengan gedung baru.
"Kalau saya berpikir pegawai KPK harus 8 ribu orang. Dan dua tanah di sebelah ini dijadikan tanah KPK saja," kata Saut di kantor KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (16/8).
Saut pun membandingkan dengan Malaysia, lembaga pemberantasan korupsi di sana memiliki pegawai sebanyak 2.900 orang. "Kalian tahu di Malaysia itu 2.900 pegawainya, penduduknya 30 juta. Punya gedung 4 Blok 20 lantai. KPK baru 1 blok 15 lantai. Bagaimana kamu bisa bersihkan negara ini? Dan saya pikir sederhana kok, dan kalau memang kita bicara resource. Karena memang kasusnya banyak," terang Saut.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Kenapa Kompolnas butuh anggota baru? Hermawan mengajak seluruh masyarakat yang ingin memperbaiki tubuh Polri untuk berbondong-bondong mendaftar seleksi calon pimpinan Kompolnas.
-
Apa sanksi untuk pegawai KPK yang terlibat pungli? Untuk 78 pegawai Komisi Antirasuah disanksi berat berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka. Lalu direkomendasikan untuk dikenakan sanksi disiplin ASN.
-
Siapa yang bisa jadi PPPK di Sumut? PPPK adalah kategori pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah dengan kontrak kerja, bukan melalui jalur rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Saut mencontohkan banyaknya kasus korupsi di Indonesia. Dari Papua saja, KPK telah menerima 7 ribu surat pengaduan.
"Dari Papua itu ada 7 ribu surat, bukan sedikit kalau kita mau dalamin. Tapi memang saat ini kita masih sebegitulah, pajak kita masih segitu. Ngejar 2.000 triliun belum masuk. Kita juga kan masuk, kamu kan lihat sendiri kami juga bertemu Sri Mulyani, Bea Cukai. Jadi KPK juga enggak bisa terlalu fokus," lanjut Saut.
Di momen peringatan kemerdekaan yang ke-72, dia berharap Indonesia terbebas dari kemiskinan, ketidakadilan dan ketidakjujuran.
"Tujuan merdeka itu apa? Kita kan bebas dari kemiskinan, bebas dari ketidakadilan, bebas dri ketidakjujuran, bebas dari ketidakbenaran," pungkas Saut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menjelaskan, tambahan anggaran itu untuk rencana program dukungan manajemen.
Baca SelengkapnyaUsulan tambahan anggaran itu diajukan setelah pagu indikatif yang didapat KPK untuk tahun anggaran 2025 sebesar Rp1.237.441.326.000.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 pegawai resmi menduduki posisi baru usai dilantik di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (16/8).
Baca SelengkapnyaRekrutmen calon pimpinan dan dewan pengawas KPK dibuka sejak 26 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPansel Capim KPK mengaku sudah melakukan upaya jemput bola untuk mencari Capim dan Dewas KPK yang memiliki kompetensi pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaKPK independen demi mengatasi korupsi di Indonesia apabila memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri enggan untuk membeberkan terkait identitas para pelaku yang terlibat pungli.
Baca SelengkapnyaAda pula nama Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
Baca SelengkapnyaIvan menyebut, angka tersebut masih berpotensi bertambah. Sebab penutupan baru dilakukan pada malam nanti pukul 23.59 WIB.
Baca SelengkapnyaSampai penutupan pada 15 Juli kemarin, total pendaftar capim dan dewas KPK mencapai 525 orang.
Baca SelengkapnyaDewas KPK menggelar sidang etik terkait dugaan pungli
Baca SelengkapnyaPansel mengumumkan sebanyak 236 orang (71%) dari 318 pendaftar dinyatakan lolos seleksi administrasi Capim KPK,
Baca Selengkapnya