KPK duga kader PDIP terima suap lebih dari sekali
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan politikus Partai PDIP, Adriansyah (A) menerima uang suap sebesar Rp 500 juta. Suap itu diberikan Andrew Hidayat (AH) terkait pengusahaan izin PT Mitra Maju Sukses (MMS) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Hal itu diungkapkan pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi SP. Dia mengatakan suap itu terungkap setelah menangkap tangan Andriansyah dengan salah satu anggota polisi Polsek Menteng, Briptu Agung Krisdianto yang sedang melakukan transaksi di sebuah hotel mewah di Sanur, Bali.
Bahkan setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik KPK, pemberian uang itu ternyata diberikan bukan hanya sekali.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
"Dari hasil pemeriksaan, ada keterangan yang menyebut pemberian tersebut bukan yang pertama, sebelumnya pernah," kata Johan dalam siaran pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/4).
Dari informasi dilapangan, motif suap dalam kasus ini mirip seperti kasus suap gas di Bangkalan yang menjerat Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron. Saat itu, Fuad Amin menjabat Bupati Bangkalan selama dua periode yakni pada tahun 2003-2008 dan periode 2008-2013.
Dimana Fuad Amin tetap menerima suap meski tidak lagi menjabat Bupati dan sudah menjadi Ketua DPRD Bangkalan. Sama halnya dengan kasus yang baru diungkap oleh lembaga antirasuah ini.
Adriansyah yang merupakan mantan Bupati Tanah Laut itu diduga menerima suap terkait pengusahaan izin PT Mitra Maju Sukses (MMS) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Meski tidak lagi menjabat sebagai bupati, Adriansyah yang kini menjadi anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PDI-P tetap menerima suap dari Andrew.
Selain itu, alasan lain kasus ini mirip dengan kasus Fuad Amin yaitu jabatan bupati sama-sama digantikan oleh anaknya. Adriansyah yang menjabat sebagai Bupati periode 2008-2013 digantikan oleh anaknya Bambang Alamsyah.
Menanggapi hal itu, Johan mengaku akan mendalami keterlibatan anak Andriansyah dalam perkara ini. "Soal itu sedang kami dalami," imbuhnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan tiga orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis 9 April 2015. Diantaranya, Anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP Andriansyah, anggota Polsek Menteng Briptu Agung Krisdiyanto, serta seorang pengusaha bernama Andrew Hidayat.
Politikus PDIP Andriansyah dan Briptu Agung Krisdiyanto diciduk di sebuah hotel mewah di kawasan Sanur, Bali sekitar pukul 18.45 WITA. Dua orang ini ditangkap saat melakukan transaksi. Barang bukti mata uang dolar Singapura dan mata uang rupiah ikut diamankan dalam penangkapan itu.
Diduga kuat, uang itu terkait Surat Izin Usaha Pribadi (SIUP). Sementara Andrew Hidayat diamankan dari sebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta sekitar pukul 18.49 WIB. (mdk/rep)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK mencatat ada dua kali transaksi dilakukan Imran terkait suap kepada Gani sebelum dilantik menjadi Kadisdik.
Baca SelengkapnyaGhufron menyebut, Syarif ditangkap di kawasan Banten kemarin, Selasa (16/7) sekitar pukul 18.45 WIB.
Baca SelengkapnyaMuhaimin dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan terhitung hari ini, 17 Juli hingga 15 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah kantor Direktorat Jendral (Ditjen) Minerba pada Kementerian ESDM Rabu (25/7) kemarin.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan hasil pengembangan kasus suap dana hibah yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Sahat.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan ini terkait dugaan penerimaan suap, gratifikasi serta pencucian uang dengan tersangka mantan Gubernur Maluku, Abdul Gani Kasuba.
Baca SelengkapnyaSL ditetapkan sebagai tersangka setelah sebelumnya memenuhi panggilan penyidik kejaksaan untuk diperiksa penyidik Kejari Bekasi, Selasa (29/10).
Baca SelengkapnyaDalam operasi tersebut, KPK turut mengamankan barang bukti berupa uang diduga hasil suap dan korupsi sekitar Rp12 miliar.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Bangkalan, Fatkurrahman membenarkan soal adanya aktivitas penggeledahan itu.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah kediaman Ketua DPD Partai Gerindra Maluku Utara (Malut) Muhaimin Syarif pada Kamis, 4 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaKPK berpeluang memanggil Khofifah-Emil jadi saksi Kasus Dana Hibah Pemprov Jatim
Baca SelengkapnyaT.essa belum memberikan keterangan lebih lanjut soal lokasi mana saja yang digeledah.
Baca Selengkapnya